Sebulan telah berlalu, dan kini Ouryne sudah kembali memunculkan dirinya. Bahkan sekarang ia tengah duduk di cafeteria bersama teman-temannya untuk sekedar makan dan sedikit membhas tentang latihan yang merekaa jalani.
“Jadi bagaimana? Apakah semuanya lancar?” tanya Ouryne.
“Ya, semuanya lancar kok,” jawab Aera sembari tersenyum.
Ouryne mengangguk, ia kemudian menatap Querro yang sedari tadi hanya diam dan menatapnya tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali. Bahkan lelaki tiu sama sekali tidak menyentuh makanannya.
“Querro, apa yang kamu lihat dari tadi?” tanya Ouryne mulai jengah.
Querro hanya diam dan terus menatapnya dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.
“Querro itu sangat-sangat merindukanmu,” ucap Aro mulai meledek.
Ouryne terbatuk-batuk mendengar perkataan Aro, ia meraih air minum yang di sodorkan oleh Stella dan langsung menenggaknya sampai habis.
“Kamu gila?” semprot Ouryne tak santai.