Dua bulan berlalu
Hati berganti Minggu tak terasa sudah hampir dua bulan Diva koma. Dia hanya merespon dengan menitikkan air mata, hanya itu dan sampai sekarang tak ada kemajuan untuk dia akan sadar.
Wajah Kenzo terlihat tak bersemangat sama sekali, kantung matanya menghitam, penampilannya kembali kusam, terkadang dia merasa putus asa dengan kesembuhan Diva. "Kau jahat!" ucap Kenzo serak.
Dia menidurkan kepalanya di dekat kepala Diva, sudah tiga hari ini Kenzo tidur di sebelah ranjang Diva. Ya, ranjang rumah sakit yang kecil itu mereka gunakan berdua.
Kenzo hanya ingin tidur dengan memeluk tubuh istrinya. "Kapan kau akan sadar, baby. Lihatlah bahkan perutmu sudah sangat membesar, dua bulan lagi kau akan segera melahirkan. Baby kita!"
"Aku sungguh merindukanmu, aku sangat-sangat merindukanmu. Aku mohon segeralah bangun! aku mohon." Suara Kenzo terdengar sangat serak.
Mungkin dia terlalu lelah untuk menangis, hari-harinya dia gunakan untuk menangisi keadaan istrinya.