Jihan mengepalkan tangannya erat saat melihat Gibran tengah senyum-senyum sendiri dengan melihat ponselnya.
"Lihat apa sih mas, kok sampai senyum-senyum gitu?" tanyanya disertai senyum manis, seolah dia tidak tahu apa-apa.
"Oh, tidak. Aku sedang melihat video di YouTube, unduhan Ara. Aku penasaran aja, kok Ara suka banget lihatnya sapai di ulang berkali-kali ternyata emang lucu!" ucap Gibran.
"Oh, gitu." Jihan pura-pura percaya dengan ucapan Gibran dia hanya menjawabnya dengan anggukan.
Tangannya mulai memijit bahu Gibran. "Aku pijitin ya, sepertinya kamu sangat lelah?" Gibran mengangguk dia langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku.
"Semua baik, kan Jihan?" Tatapan lelaki itu menatap lembut ke arah istrinya. Jihan mengganguk, menumpukan kepalanya pada bahu Gibran.
"Semua baik, tapi tidak tahu dengan hubungan kita. Apakah baik-baik saja atau tidak!" Gibran terdiam mendengarnya, dia melihat sorot sendu dari mata Jihan.
"Maksudmu?"