"Apa yang mereka ucapkan, Holland?" tanya Marysa. Aku terkejut saat ia tidak mengerti dengan ucapan orang tuanya dengan Tuan Woudman.
"Kau tidak bisa mengerti ucapan mereka? Apakah kau tak belajar Bahasa Netherlands?" tanyaku. Ia menggelengkan kepalanya.
"Tuan Woudman menawari kami untuk berkunjung ke rumahnya, tetapi Papamu menolak karena pekerjaannya yang belum selesai," ucapku memberi tahunya.
"PAPA!" panggil Marysa dengan berteriak kepada Tuan Albert. Tuan Albert menolehkan wajahnya ke arah Marysa.
"Ada apa, Mary? Kenapa kau berteriak seperti itu?" tanya Tuan Albert.
"Aku ingin menginap di rumah Keesie!" ujarnya tanpa ragu. Kami semua terkejut dengan apa yang diucapkannya.
"Tidak boleh!" timpal Keesie.