Galaksi ditarik oleh May menjauh dari meja awal. Setelah dirasa cukup jauh, May menoleh ke belakang lalu menghembuskan napas lega. Ia tak akan rela jika Galaksi didekati oleh perempuan yang pernah menjadi rivalnya. Jika dulu dia mengalah, sekarang ia akan berjuang agar selalu menjadi nomor satu di hati suaminya.
Suasana pesta masih cukup ramai. Tamu silih berganti ada yang datang dan pulang. Banyak dari rekan kuliah dan sebagian dari tamu kenalan Om Kusno. Sementara dari pihak Wega tak begitu banyak.
"Kenapa? Kamu nggak mau ketemu Weni?" tanya Galaksi tiba-tiba. Ia mulai curiga ketika May tak menyeretnya ke tempat makanan, melainkan ke area para tamu yang saling mengobrol santai.
May menekuk wajahnya. "Jelaslah!" ucapnya dengan nada tak suka.
"Cemburu?"
"Ya, iyalah!"
Galaksi mengulum senyum. Melihat istrinya ala-ala merajuk begini memang terlihat menggemaskan. Ingin rasanya ia cium saja bibirnya yang manyun itu.