Dengan memastikan pagar yang masih tertutup, perempuan bertubuh kurus itu buru-buru menutup pintu dan meletakkan sebuah cangkir yang terbuat dari aluminium pada gagang pintu. Ia harus main cantik agar tak ketahuan suaminya yang sekarang pasti masih sibuk mendengar penjelsan dari dosen. Walau begitu, May juga tak mau ambil resiko dengan membiarkan tanpa adanya pengaman.
Buru-buru ia berlari ke arah kamar untuk kengambil sebuah pengering rambut milik sang suami, kemudian membawanya ke kamar Kimnar.
Nampaklah seekor kucing yang bulu-bulunya belum tersusun rapi karena masih banyak yang setengah basah. Meski tadi sang bunda sudah menjemur kucing kesayanganya itu di bawah sinar baskara, tapi tetap saja tak semua bulunya bisa mengering. Apalagi bagian perut. Tak mungkin juga May harus memegangi Kimnar agar mau dalam posisi terlentang. Salah-salah Kimnar bisa saja mengamuk karena merasa dizolimi oleh sang majikan.