Tak hanya Hazel yang tak bisa ia hubungi, bahkan nomor Gin pun sulit dijangkau olehnya. Ada apa sebenarnya? Mengapa ia seolah kesulitan mengakses jaringan yang sesungguhnya tampak baik-baik saja. Ia bahkan mencoba untuk terhubung ke jaringan internet, dan nihil.
Masih berbalutkan handuk, Blake memeriksa kembali seluruh ruangan. Ia yakin pasti ada perangkat khusus yang dipasang dalam ruangan ini secara tersembunyi yang menyebabkan dirinya bagai berada di negeri antah berantah. Pencarian lagi-lagi tak menemukan hasil.
Blake mengambil setelan yukata yang telah disiapkan di atas ranjangnya sebelum ia masuk ke ruangannya. Setelah selesai mengenakannya, berbarengan suara ketukan di pintu, ia mengintip dulu sebelum membukanya.
"Tuan Gillian, Satou-sama menanti anda di ruang makan," ucap pelayang yang berdiri di luar pintu kamarnya sembari membungkuk. Ia kemudian mengangkat tubuhnya, lalu berjalan lebih dulu agar Blake mengikutinya.