Dan disinilah mereka sekarang, berduaan di dalam mobil Blake. Pria yang berada di balik kemudi itu tak memberitahukan Hazel, kemana tujuannya.
"Blake kau mau membawaku kemana?" tanya Hazel sambil mengeratkan genggaman tangan ke jemari Blake.
"Ke suatu tempat, yang pasti akan kau sukai," jawab Blake.
"Hmmm ... baiklah, aku akan diam kalau kau tetap tak mau memberi tahuku kemana tujuan kita," ujar Hazel sambil berpura-pura marah.
"Sayang, kau marah padaku?" tanya Blake dengan suara gusar.
Hazel membuang pandangan ke arah luar kaca mobil. Ia menggigit telunjuknya sambil menahan tawa.
"Haze ... "
Meski sebenarnya Hazel ingin tertawa mendengar suara Blake yang memelas, ia menahannya. Rasanya sangat menyenangkan melihat pria itu panik.
"Baiklah, agar kau tak marah lagi, aku akan mengatakan padamu kemana kita pergi," kata Blake mengalah. Hazel menahan rasa ingin tergelaknya.