"Ka-kalian ngapain?" tanya Davina yang merasa pemandangan ini tak biasa. Ia bisa melihat badan Namira menempel di lengan Rico. Namun, Namira segera berdiri dan mengampuni Davina.
"Mbak, jangan salah paham. Saya cuma mau mijitin Mas Rico. Tadi kata sekretarisnya Mas Rico nggak enak badan," ucap Namira dengan nada panik.
"Mas sakit?"mendengar suaminya sakit, Davina sama sekali tak menggubris Namira. Ia segera mendekati sang suami. Dipegangnya kening Rico.
"Enggak panas," ucap Davina.
"Mas nggak apa-apa. Cuma agak ngantuk aja. Si Kania itu terlalu berlebihan, Sayang," ucap Rico. Rico melirik ke arah Namira yang ternyata memperhatikan mereka berdua.
"Namira, bisa tolong. Tinggalin kita berdua nggak?" tanya Rico sopan.
"Oh, maaf, Pak Rico. Saya memang nggak tahu diri," sahut Namira membuat Rico seolah dingin kepada Namira.
"Oh, enggak, Namira. Saya ada yang perlu dibicarakan sama Vina. Lagian kamu harus makan siang," ucap Rico. Ia tak ingin terlalu lama berbicara dengan Namira.