Ali sedang asyik mencuci sepeda motornya yang sudah butut di depan rumah. Saat itu Namira sedang menyusui putri kecilnya, Zahra di teras rumah.
"Mbok masuk sana lho. Mau dipamerin punyamu itu?" ucap Ali menasehati Namira yang menyusui anaknya di depan rumah.
"Iya, Mas," sahut Namira seraya berdiri dan bergegas masuk ke dalam rumah.
"Kayak gitu kog dipamer-pamerin?" gerutu Ali.
Ali kembali sibuk dengan kegiatannya mencuci motornya. Motor yang ada Ama yang dulu ia pakai untuk berkencan dengan Davina.
Rumah tangga Ali yang hampir berjalan dua tahun itu terasa begitu sepi. Padahal keduanya tak neko-neko. Namira adalah istri yang baik, selalu menurut kepada Ali. Namun, hubungan mereka terasa hambar.
Namira adalah tetangga Ali di desa Gunung Pati, rumah Ibunda Ali. Hanya saja mereka tak terlalu mengenal karena Namira dulu bersekolah di pondok pesantren. Jadi tidak perlu ada di rumah.