Rico tersenyum, ia lantas memeluk Davina dari belakang lalu mengantar istrinya berkeliling rumah baru mereka.
"Mas kan udah janji akan bahagiain kamu," ucap Rico.
Davina tersenyum mendengar Rico mengatakan kamu. Ia sebenarnya risih setiap kali mendengar kata elo gue. Padahal sebenarnya juga tak masalah. Hanya saja hidup di Semarang dengan kearifan lokal tempat ini. Rasanya kurang pas dengan panggilan itu
"Kenapa Mas enggak nanya aku dulu mau rumah kayak apa?" tanya Davina sambil berjalan dalam pelukan sang suami. Mereka tampak begitu bahagia saat ini. Terlebih Rico yang cintanya jauh lebih besar.
"Karena kalau Mas bilang, Mas tahu kamu pasti akan beli rumah yang biasa aja. Mas enggak mau," ucap Rico.
Davina menghentikan langkahnya. Ia berbalik masih dalam pelukan Rico. "Ya, tapi bicara dulu. Siapa tahu aku puny rumah impian," gerutu Davina.
"Kamu punya rumah impian?" tanya Rico.
"Ada, aku punya cita-cita pengen bangun rumah dengan model yang aku mau."