Rico menghela napas. Ia sama sekali tak ingin berdebat masalah ini dengan Davina.
"Loe suka tempat ini nggak nggak?" tanya Rico mengalihkan pembicaraan
"Hem," jawab Davina singkat.
"Kita pulang beresin barang loe. Loe akan pindah hari ini," ucap Rico sambil beranjak keluar dari rumah itu.
Davina menghapus air matanya. Ia berjalan mengikuti Rico. Mereka kembali masuk ke dalam mobil.
Tak ada kalimat yang terucap dari bibir keduanya. Davina sangat sensitif jika tentang Ali. Dan sama halnya dengan Rico. Ia tak suka dibandingkan dengan Ali. Karena bagaimanapun, hanya Ali yang ada di hati Davina.
Bahkan setelah semua penderitaan yang gadis itu alami karena keegoisan Ali semasa hidupnya. Rico tetap tak akan bisa menggeser Ali dari hati Davina.
Sampai di apartemen, Davina segera mengemasi barang-barangnya. Sementara Rico hanya duduk diam saja di sofa.