Rico menghela napas. Ia segera berdiri dan beranjak masuk ke kamarnya.
"Mas, Mas Rico!" panggil Davina lirih.
Rico menutup kamarnya begitu saja. Davina tak mengerti, kenapa Rico tak mengijinkan Davina pindah. Padahal ia ingin segera pindah dari tempat ini.
Bukan karena ia tak suka tinggal bersama Rico. Tentu saja ia suka. Tinggal di apartemen bagus. Tak bingung harus makan apa. Tak pusing bagaimana harus berangkat dan pulang bekerja.
Hanya saja Davina merasa ini tak baik. Rico sudah begitu baik memberikannya pekerjaan. Ia juga memberi semua fasilitas yang membuat Davina nyaman, tapi Davina sadar. Ia sadar ini bukan hidupnya.
Kehidupan seperti ini bukan miliknya. Suatu saat dia harus kembali menjadi dirinya yang asli. Sebelum ia mulai terlena dengan semua kenyamanan ini. Ia harus segera meninggalkannya.
"Mas Rico," panggil Davina dari depan kamar Rico.
Namun Rico tak menggubris Davina. Ia malah tidur di kamarnya.. padahal hari masih siang.