Rico memicingkan matanya ke arah Davina yang tampak malu-malu. Ia lantas mendekati Davina dengan sedikit intens.
"Kenapa malah deket-deket? Cepetan ganti baju!" pekik Davina tanpa mau menatap ke arah tubuh Rico.
"Loe kenapa sih?" tanya Rico.
"Aku kenapa? Enggak kenapa-kenapa," sahut Davina yang kemudian berusaha fokus memasak.
"Masak apa?" tanya Rico yang berdiri tepat di belakang Davina begitu dekat. Ia bahkan menempelkan dagunya ke pundak Davina.
DEG!
Davina terdiam. Padahal ini bukan sekali dua kali Rico bersikap seperti ini padanya.
"Mas cepetan mandi," ya ucap Davina yang terpaku.
"Loe kenapa sih, Tomboi. Kenapa ngomongnya aneh begitu?"
"A-aneh gimana?" Davina semakin gugup saat bibir Rico berbicara tepat di sisi pipinya sehingga sesekali menyentuh pipinya yang bersih itu.
"Kita kayak suami istri, ya kalau begini?" ucap Rico.
"Hah? Su-suami istri? Mas Rico mikir apa sih?"