Tải xuống ứng dụng
55% Menulis Ulang Takdir / Chapter 22: MAAFKAN AKU, NAK

Chương 22: MAAFKAN AKU, NAK

Biên tập viên: Wave Literature

Su Shengjing mengaitkan sudut bibirnya. Pria itu mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Su Jiu.

Melihat Su Jiu makan dengan lahap, tiba-tiba muncul kesedihan di mata Su Shengjing. Diam-diam, di dalam hati ia berkata meminta maaf kepada anaknya itu.

'Maafkan aku, Nak.'

Su Jiu hanya seorang anak kecil yang umurnya belum genap empat tahun, ia masih belum mengerti apa-apa. Seharusnya, gadis kecil itu bisa menikmati berbagai jenis kebahagiaan. Namun karena memiliki seorang ayah yang gagal, maka ia pun menjadi korban cyberbullying.

Orang dewasa saja belum tentu bisa menahan intimidasi seperti itu, apalagi anak kecil. Su Shengjing merasa sedikit lega karena Su Jiu masih kecil dan belum bisa menggunakan internet ataupun mengenal huruf. Kalau tidak, pria itu tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi gadis kecil itu saat melihat komentar-komentar buruk yang menyebutkan namanya.

Su Shengjing tidak memiliki niatan untuk kembali ke industri hiburan. Sama seperti yang dikatakan Sheng Tianci, ia ingin mencari sebuah pekerjaan agar bisa menghidupi dirinya sendiri dan Su Jiu.

Su Jiu menyadari bahwa tatapan Su Shengjing sudah tertuju pada dirinya untuk waktu yang cukup lama. Ia pun menebak jika ayahnya itu mungkin sedang memikirkan rencana selanjutnya.

Diam-diam, Su Jiu mengamati penampilan Su Shengjing. Pria berjenggot dengan riasan rambut yang berantakan di depannya itu, jika ingin kembali berkarir di depan kamera dan dunia hiburan, maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengubah penampilan.

Su Shengjing masih berumur dua puluh empat tahun, itu merupakan masa-masa paling menyenangkan dan penting dalam kehidupan manusia. Menurut Su Jiu, citra pria paruh baya yang lusuh dan kotor itu tidak seharusnya muncul dari dirinya.

Bagaimanapun, wajah dan proporsi tubuh Su Shengjing sangat bagus. Asal dibersihkan, diberikan pakaian yang bagus dan penampilannya kembali seperti dulu, pasti pria itu akan membuat banyak orang kembali jatuh cinta kepadanya.

'Tetapi, bagaimana caraku agar bisa membuat dia mau mengubah penampilan?'

Su Jiu berpikir di dalam hati. Kemudian, gadis kecil itu pun mendapatkan sebuah ide.

***

Pada malam harinya.

Su Shengjing membantu Su Jiu untuk mengisi air di dalam bak mandi anak-anak. Pria itu tahu Su Jiu ingin mandi, jadi ia pun menyerahkan handuk kepada dan bersiap-siap untuk meninggalkan kamar mandi.

Namun, Su Jiu malah memanggilnya, dengan suara manja gadis kecil itu berkata, "Papa, peluk... peluk..."

Su Shengjing pun membalikkan badannya. Pria itu melihat Su Jiu sedang menatapnya dengan penuh harapan, kedua tangan kecilnya sudah terulur ke atas menunggu pelukan. Siapa yang bisa menolak adegan semanis itu?

Tanpa menunggu lama, Su Shengjing pun segera menggendong Su Jiu di lengannya. Gadis kecil itu memeluk lehernya dan menempelkan wajahnya seperti seekor kucing.

Su Jiu sengaja menempelkan wajahnya ke wajah Su Shengjing. Kemudian, ia mengerutkan alis kecilnya dan berkata, "Sakit."

Su Shengjing pun segera tanya, "Mana yang sakit?"

Su Jiu menunjuk jenggot Su Shengjing, wajah kecilnya penuh dengan keluhan. "Papa, jenggot ini menusuk wajahku. Paman Sheng Tianci tidak memiliki jenggot dan dia tampan sekali!"

"..." Mendengar kata-kata Su Jiu, bibir Su Shengjing pun seolah menjadi kaku. Tiba-tiba, muncul perasaan tidak senang di dalam hatinya. "Apa dia begitu tampan sampai-sampai kamu memujinya berkali-kali?"

Berhasil membuat Su Shengjing cemburu, Su Jiu pun mengambil kesempatan itu dan berkata, "Papa, coba bersihkan jenggot ini, pasti Papa juga akan sangat tampan!"

Su Shengjing membebaskan satu tangannya dan menyentuh dagunya yang penuh dengan jenggot. Pria itu memang sudah lama tidak menjaga penampilannya karena merasa tidak perlu. Lagi pula, ia sudah malas dan hal itu akhirnya menjadi kebiasaan. Lama-lama, ia tidak peduli lagi dengan citranya sehingga penampilannya pun berubah, tidak seperti dulu lagi.

Su Shengjing meletakkan Su Jiu di lantai, dengan lembut ia berkata, "Kamu mandi dulu sana."

Su Jiu menganggukkan kepalanya. Setelah mandi, gadis kecil itu mengenakan piyama berbentuk kostum kelinci yang baru dibeli dan berlari menuju kamar Su Shengjing.

Su Shengjing masuk ke kamar sambil membawa hair dryer. Melihat Su Jiu memakai piyama yang memiliki dua telinga kelinci, ia pun merasa baju itu sangat cocok dan imut. Kemudian, ia mengulurkan tangan dan memanggil anaknya itu.

Su Jiu duduk di tepi ranjang dengan patuh, kedua tangannya di atas kaki, seperti seorang anak SD yang sedang menunggu Su Shengjing mengeringkan rambutnya.

Su Shengjing mencolokkan hair dryer pada kontak listrik, jari panjangnya dengan lembut memegang rambut Su Jiu dan mulai membantunya mengeringkan rambut. Ia bahkan sengaja menjauhkan hair dryer agar tidak terlalu panas saat mengenai kulit kepala anak itu.

Su Jiu menolehkan kepalanya menuju rak yang ada di samping tempat tidur. Ia melihat ada sebuah foto yang dipajang di sana, foto Su Shengjing saat menjadi idola.


Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C22
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng dịch thuật
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập