Tải xuống ứng dụng
7.93% AFFAIR WITH INFIDELITY / Chapter 23: USG

Chương 23: USG

Steve langsung membelalakkan matanya dan menghampiri Sonia yang sedang berada di area kebun paman Nick Leonardo itu. "Ada apa?" tanya nya panik.

"Itu, buah mangga nya ada di sini!" senyuman Sonia tersungging sangat lebar melihat dua mangga yang menggelayut di pohon kecil milik paman Nick.

"Astaga aku kira apa, sudah ku bilang paman ku punya pohon mangga nya!" jelas Steve, ia juga bahagia melihat Sonia mendapatkan apa yang ia inginkan.

Ia meminta izin lagi pada paman Nick untuk memetiknya, perempuan itu sangat bersemangat ingin memetiknya sendiri.

"Paman, terimakasih sudah mengizinkan aku memetiknya!" ujar Sonia.

Paman Nick mengangguk ia ikut bahagia juga karena itu untuk calon cucunya.

Steve dan Sonia kemudian pamit, gadis itu bahkan tak membiarkan siapapun memegang dua mangga nya dan terus mendekap nya bahkan di mobil. "Ah, wangi nya benar-benar menggiurkan!" ujar Sonia, ia mencium bau mangga muda itu dan terlihat begitu segar di matanya.

Mereka kembali ke rumah, Sonia bahkan mengupas sendiri mangga nya dan langsung memakan nya. Padahal itu mangga yang mentah menurut Steve, tetapi ia bahkan memakan nya tanpa terlihat keasaman sedikitpun. "Apakah enak?" tanya Steve.

Sonia mengangguk,"Ya, sangat segar!"

Steve tersenyum senang. "Bagus, sekarang makan nasi dan yang lainnya jangan lupa janjimu!" Sonia mengangguk paham mendengar ujaran Steve.

Edward terpikirkan istrinya yang menginginkan mangga, tapi ia ingat ini adalah jadwal untuk memeriksa kan dirinya ke Dokter setelah operasi. Edward pun pergi ke rumah sakit. Dokter kembali meneliti dan menanyakan kendala. Dengan pasti Edward menjawab semuanya baik-baik saja, bahkan ia mengatakan istrinya kini sudah hamil, mendengar itu Dokter sebenarnya agak kaget, karena Edward baru saja melakukan operasi! Tetapi memang tidak menutup kemungkinan jika itu terjadi.

"Ah, selamat pak untuk kehamilan istrinya semoga sehat selalu ibu dan calon bayinya!" ujar Dokter.

Steve mengangguk senang dengan ucapan Dokternya itu. Tetapi Dokter memberikan obat untuk Edward lagi agar lebih sehat. "Apa ini obat yang berbeda Dok?" tanya nya melihat kemasan yang tidak seperti biasanya.

"Ya, ini adalah obat yang di kembangkan di Belanda oleh Steve Leonardo! Sangat bagus dan banyak ulasan yang berhasil dengan obat ini serta sudah di akui dunia!"

Edward tertawa, ia tak menyangka bahwa obat yang di kembangkan kakaknya itu akan ia konsumsi. Namun Edward tak membahas siapa Steve di depan Dokternya itu.

Ia selesai dengan urusannya di rumah sakit, kemudian ia terpikirkan kembali untuk mencari mangga muda untuk Sonia. Edward berkeliling kota New York, namun ini bukan musim nya. Jika pun iya, jarang masyarakat menanam pohon mangga di depan rumahnya karena daunnya akan banyak berjatuhan ketika musim hujan.

"Dimana aku akan mencari buah mangga muda untuk bayi ku yang ingin makan!" Edward tertawa begitu mengatakan itu, ia sangat bahagia begitu memikirkan Sonia dan bayinya.

"Sayang, bagaimana bisa bayi yang belum terbentuk sudah ingin makan mangga! jika kamu lahir Daddy akan memberikanmu perkebunan mangga kalau begitu, aku sudah tidak sabar bermain basket denganmu, tapi jika kamu perempuan mungkin kamu harus bermain balet dengan mami mu!" celotehan Edward benar-benar membuatnya senang walau ia berbicara sendiri di dalam mobilnya.

Sudah hampir sore Edward berpikir untuk langsung pulang saja, karena ia tak menemukan mangga itu. Padahal bisa saja ia membeli di supermarket tapi untuk hal kecil seperti ini saja ia tak mau menghianati Sonia. Ia memegang teguh prinsip kepercayaan dan kejujuran.

Tiba-tiba setelah makan mangga itu, Sonia merasa perutnya sakit ia izin pada Steve untuk pergi ke kamar mandi sebentar. Selang beberapa saat Sonia berteriak, "Aaah!" suara teriakan itu terdengar sampai ke ruang tengah dimana Steve duduk dan langsung membuatnya berlari menghampiri perempuan itu.

"Sonia, apa yang terjadi?" Steve tampak terlihat sangat khawatir melihat Sonia memegangi perutnya. Tanpa aba-aba ia menggendong nya ke mobil untuk di bawa ke rumah sakit.

"Ayo kita ke rumah sakit sekarang."

Sonia hanya terdiam dan memegangi perutnya.

Dua puluh menit kemudian mereka tiba di rumah sakit besar, kini Sonia bisa berjalan sendiri walau di papah oleh Steve. Mereka tidak menunggu lama dan langsung masuk ke ruang pemeriksaan. Seorang Dokter muda SpOG, langsung menanyakan keluhan dan menyuruh Sonia berbaring setelah mendengar pernyataannya.

Dia melakukan USG pada perut Sonia setelah mengoleskan krim ayang terasa dingin di perutnya. "Kondisi janin nya baik dan keluhan yang ibu sebutkan tadi itu normal ya, hanya kram biasa saat awal trimester pertama pada kehamilan!" jelas Dokter.

Meski umum terjadi, kram perut saat hamil tetap perlu diwaspadai karena bisa menjadi pertanda adanya gangguan serius. Selama kehamilan, rahim akan terus berkembang sehingga menyebabkan ligamen dan otot yang menopang rahim menjadi menegang. Hal inilah yang dapat menimbulkan kram perut saat hamil muda.

"Tapi Dok, saya kesulitan makan bahkan selalu mual ketika makan makanan yang saya sukai!"

Dokter berdehem,"Itu normal, tidak masalah! Makan lah sedikit namun sering, jangan makan terlalu banyak tapi jarang karena itu bisa membuat frekuensi mual menjadi meninggi!"

Sonia mengangguk mengerti, ia juga merasa kewalahan karena rasa mual yang di deritanya.

"Tetapi tidak perlu khawatir, semuanya baik-baik saja, usia kehamilannya 9 Minggu ya!" Lanjut Dokter.

Steve yang mendengar itu langsung menatap Sonia. "Sembilan minggu Dok?" tanya Steve memastikan.

Dokter mengangguk. "Ya benar, dua bulan lewat sedikit, nyonya harus banyak istirahat karena saya lihat asupan minuman tidak terpenuhi dan sepertinya mengalami stres hebat sehingga kemungkinan kram akan sering terjadi, perhatikan kesehatan anda agar bayi nya sehat juga,"

Steve mengusap wajahnya, ia ingin memastikan apa yang di dengarnya itu.

Mereka pulang setelah menebus obat, Sonia tak berhenti menatap kertas hasil USG yang memperlihatkan titik kecil yaitu gambar bayinya.

"Son, apakah kamu sangat senang akan memiliki bayi?" tanya Steve.

Sonia mengangguk pasti,"Tentu saja, aku sangat menginginkannya dari dulu!" jawab Sonia.

"Apakah kamu sadar, bagaimana kamu akan menjelaskan ini padaku?" Steve mengerem mobilnya dan berhenti di pinggir trotoar membuat Sonia menatapnya dalam diam.

"Ada apa, apa maksudmu?"

"Son, kandungan mu 9 Minggu itu berarti ketika kita melakukannya, sementara dua bulan lalu Edward berada di Australia! Bagaimana menurutmu?"

Mendengar itu Sonia panik, ia tak menyangka Steve mengingat tanggalnya. Mulutnya tak bisa berkata-kata, hanya derai air mata yang mulai keluar dari mata gadis cantik itu. Ia tak mampu menjelaskan, bibirnya kaku dan sangat ketakutan. Tapi wajah dan penasaran Steve membuatnya semakin merasa bersalah mengingat ia akan menikah juga.


Chương 24: REVEALED FACTS

Steve semakin penasaran ia ingin mengetahui kebenaran atas kehamilan Sonia.

Suara tangisnya berangsur lebih baik, ia mulai menatap Steve di samping kemudi yang masih menatap penuh harap. "Saat itu, aku ingin memberitahu mu sesuatu, tetapi kamu bergegas dan tetap ingin pergi!" lirih Sonia.

"Kapan?" tanya Steve.

"Di bandara saat aku mengantarmu, pagi hari aku ingat telat menstruasi dan langsung mengecek nya dan hasilnya garis dua, karena itu adalah hasil positif pertamaku aku menjadi kaki dan bingung, kemudian aku memikirkan Edward dan segala nya semuanya menjadi beban untukku!" Sonia kembali menangis.

Steve tak tega melihatnya, ia segera memeluk perempuan itu. "Mengapa kamu tidak mengatakannya padaku Son?" lirih Steve sembari mendekap Sonia erat-erat.

"Bagaimana bisa, aku sangat menginginkan anak ini! Aku bahkan baru sekarang pergi ke Dokter, aku takut Edward tahu usia kehamilan ku dan aku takut dia sadar sepertimu"

Steve menggigit bibir bawahnya, ia gak tahu Sonia menyimpan beban sebesar ini! Pantas saja tubuhnya kurus dan penampilannya sering berantakan.

Mereka melepaskan pelukannya. "Son, mulai sekarang jangan pernah memikirkan apapun, ini demi kebaikan bayi kita! Dia akan lahir dan tumbuh bahagia, aku akan mewujudkan itu,"

"Dia akan memanggil mu Om jika dia lahir!"

"Bagaimana denganmu? maukah kamu menjadi istriku? kita akan tinggal di Belanda atau negara lain yang kamu inginkan!"

Ucapan Steve tampak tak pura-pura. Ia begitu yakin dan serius.

"Bagaimana dengan Katrine? bukankah kalian akan menikah?" tanya Sonia.

"Ini hanya pernikahan bisnis, Daddy yang mengaturnya sementara aku hanya mengangguk. Dia mengatakan bahwa aku tidak pernah membantu untuk perusahaan, hanya Edward yang selalu banting tulang untuk kemajuan perusahaan, padahal aku bekerja sendiri untuk mengembangkan obatku tanpa mereka dan akhirnya aku berhasil!"

Sonia tahu betul, ia memang melihat keistimewaan yang di perlihatkan Mr. Leonardo kepadanya dan Edward. Edward bagaikan anak emas Ayahnya jika di bandingkan Steve atau Carine.

Edward datang lebih dulu ke rumah. Ia menanyakan keberadaan istrinya pada pelayan.

"Dimana Sonia?" tanya nya.

"Nyonya muda di bawa ke Rumah Sakit oleh Tuan muda Steve, tadi perutnya kram!" jelas seorang pelayan.

Edward yang mendengar itu langsung merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel. Suara deringan langsung tersambung pada Sonia yang masih berada di pinggir trotoar bersama Steve.

"Sayang, kamu dimana?" tanya Edward langsung.

"Aku di jalan pulang, bersama Kak Steve dari rumah sakit!"

"Aku sudah di rumah, apa kamu baik-baik saja? bagaimana dengan bayi kita?"

Penekanan pada ucapan bayi kita, membuat dada Sonia sakit. "Bayi kita baik-baik saja, aku sebentar lagi sampai di rumah,"

Steve memegang tangan Sonia menyiratkan semuanya baik-baik saja. Mereka pun berkendara pulang.

Sesampainya di rumah Edward langsung memeluk istrinya karena kekhawatiran nya itu.

Edward menekuk kakinya. "Anak Daddy, jangan membuat mami sakit ya dan kamu harus kuat juga cintaku" kecupan manis di perut Sonia, tepat di depan Steve.

Steve merasa dadanya sedikit terbakar api cemburu, tapi wanita di depannya memanglah istri adiknya, namun bayi di dalam perutnya itu adalah benih cintanya dengan Sonia. Walau di awali nafsu keduanya meyakini bahwa mereka kini saling jatuh cinta.

Hari berlalu, pernikahan Steve dan Katrine semakin dekat.

Katrine sangat antusias karena pernikahan nya hanya menghitung hari. "Kat, apakah seharusnya kamu membersihkan kamarmu?" tanya asisten pribadi nya, ia adalah hairstylist sekaligus orang yang membantu Katrine setiap hari.

"Sarah, jangan terus mengomel lagi pula kamarku bersih kamu tahu betul!"

Sarah hanya mengangkat ke dua bahunya, ia sudah memperingatkan Katrine untuk membuang bekas lipstik atau skincare nya. Namun gadis itu terlalu sensitif bahkan ia marah jika ada yang berani membahasnya.

Ya! Katrine menderita Hoarding disorder.

Seseorang yang suka atau hobi menimbun barang-barang yang sudah tidak terpakai sering disebut hoarding disorder. Gangguan ini ditandai ketika seseorang merasa cemas atau khawatir secara berlebihan karena hasrat menyimpan barang yang sudah tidak dipakai lagi sangat tinggi.

Seseorang yang menderita hoarding sering kali memiliki sikap aneh terhadap barang-barang yang dimiliki. Gangguan ini didefinisikan sebagai keinginan eksesif untuk menyimpan, mengoleksi, atau menimbun barang-barang yang dimilikinya. Bagi penderita hoarding sangat kesulitan untuk membuang barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi.

Selain itu Katrine juga sangat bersemangat ketika membaca komentar di sosial media nya tentang orang-orang yang memuji kecantikannya itu.

"Sarah, aku mendapatkan banyak tawaran untuk memilih gedung terbaik di new York untuk pernikahan ku! Steve sangat menyayangiku sampai keluarganya rela berbuat seperti itu!"

"Tapi, Kat! bukankah seharusnya Steve datang untuk membantu memilih gaun ataupun mengecek gedung pernikahan kalian bersama?"

"Ah, calon suamiku itu sangat sibuk jadi aku tidak mempermasalahkan nya," lirih Katrine sembari melihat wajah cantiknya di cermin.

"Apa kamu yakin akan menikah dengannya?" tanya Sarah lagi, bagaimanapun ia sudah bersama aktrisnya itu selama belasan tahun, ia hanya ingin memperingatkan.

"Tentu saja siapa yang gak jatuh cinta padaku, aku memilih yang terbaik yaitu Steve! aku yakin dia pasti sering melihat akun Instagram ku untuk melihat betapa cantik calon istrinya ini, walau dia tidak meng-klik suka di postingan itu karena akan membuat heboh!"

Sarah hanya menatap wajah Katrine dengan tatapan bingung dan ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Apakah setelah konferensi pers dia menghubungi mu?"

"Tidak, dia hanya bilang satu kali bahwa tidak bisa datang memilih baju pengantin dia mengatakan aku bisa memilih apapun sesuka saya, aku benar-benar merasa dicintai" kini Katrine menopang dagunya sembari tersenyum di depan cermin.

Sarah khawatir aktrisnya itu tidak bisa mengendalikan perasaan dan pikirannya, ia juga merasa bertanggung jawab dengan keanehan dan kelainan yang dimiliki aktris cantiknya ini.

Katrine seperti terobsesi sesuatu hal lain yang melibatkan perasaan popularitas nya, mungkin karena tekanan pekerjaan dan juga namanya yang semakin tinggi di kancah entertainment. Ia harus dengan sigap mengikuti perkembangan zaman, sampai pada akhirnya ia mendapatkan apa yang ia inginkan setelah berusaha keras namun ia menderita Erotomania.

Erotomania adalah sindrom delusi cinta yang membuat penderitanya yakin bahwa seseorang sedang jatuh cinta padanya. Sebagai gangguan delusi, individu yang menjadi objek penderita tidak mencintainya. Kelompok yang menjadi objek pengidap erotomania tersebut seringkali orang terkenal, seperti selebriti, atau individu dengan status sosial yang tinggi.Sindrom delusi cinta merupakan kondisi yang jarang terjadi. Gangguan ini pun bisa terjadi pada pria maupun wanita. Erotomania bisa terjadi dengan tiba-tiba, dan gejala yang ditunjukkan pengidapnya sering terjadi dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama.Erotomania disebut juga dengan sindrom De Clerambault (De Clerambault's syndrome). Istilah ini diambil dari nama psikiater Perancis yang pertama kali mendeskripsikannya sebagai gangguan yang terpisah, yakni Gaëtan Henri Alfred Edouard Léon Marie Gatian de Clérambault (1872-1934).


Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C23
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank 200+ Bảng xếp hạng PS
    Stone 0 Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập

    tip bình luận đoạn văn

    Tính năng bình luận đoạn văn hiện đã có trên Web! Di chuyển chuột qua bất kỳ đoạn nào và nhấp vào biểu tượng để thêm nhận xét của bạn.

    Ngoài ra, bạn luôn có thể tắt / bật nó trong Cài đặt.

    ĐÃ NHẬN ĐƯỢC