Axel masih bersikap sangat tenang saat mendapatkan kecurigaan dari sosok wanita yang saat ini telah digendongnya. Ia bisa mendengar nada suara Zelyn yang menginginkan sebuah kejujuran darinya. Namun, ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya, bahwa semua yang terjadi di hutan adalah rencananya.
"Buat apa aku merencanakan menghabiskan malam di hutan dengan tidur di atas kantong tidur yang sangat tidak nyaman? Apalagi sampai mengambil risiko menjagamu dari binatang buas. Yang ada, nyawaku malah terancam dalam bahaya. Bukankah kau tahu tidak ada sinyal dan mobil tiba-tiba tidak bisa dinyalakan?"
Zelyn yang masih merasa nyaman berada di atas punggung lebar Axel, terdiam sejenak. Seolah membenarkan perkataan dari pria yang masih terus melangkahkan kaki dengan menopang beban tubuhnya dan seperti tidak merasa lelah sama sekali.