Zelyn mengerjap beberapa kali saat mendengar permintaan konyol yang menurutnya sangat tidak masuk akal. Harus bersikap menjadi orang lain ... bukan, tetapi menjadi seorang wanita manis seperti yang dikatakan oleh Axel. Perut Zelyn serasa jungkir balik melihat Axel dengan pesona kenakalannya.
Ia bahkan sibuk merutuki kebodohannya sendiri saat merasa lemah pada pesona pria yang menatapnya dengan tatapan tajam intens hingga berhasil membuat jantungnya seperti mau meledak. Hawa panas merebak di pipi Zelyn saat menatap bibir tebal Axel.
Seandainya ia bisa menampar kedua pipinya untuk menyadarkan kegilaannya, mungkin sudah dilakukan. 'Makhluk licin dan berbahaya yang harus aku hindari,' gumam Zelyn dengan perasaan yang masih gugup.
Tidak mendapatkan jawaban dari wanita yang malah asyik melamun tersebut, Axel menggerak-gerakkan tangannya ke hadapan wajah cantik itu. "Halo, Zelyn."