Pada awalnya, Axel berniat untuk mengatakan tentang perihal janji Zelyn dahulu yang memintanya untuk menikahinya. Namun, ia merasa permainan kurang menyenangkan, sehingga lebih memilih untuk merahasiakannya dan menunggu saat yang tepat untuk mengungkapkan semua.
Saat menunggu hal yang dari tadi membuatnya merasa penasaran, tetapi tidak kunjung dikatakan oleh Axel, akhirnya Zelyn kembali membuka suara. "Tuan Axel, kenapa Anda diam? Cepat katakan padaku tentang alasan Anda memanggilku my princess!"
Axel masih menatap intens sosok wanita yang masih tertutup matanya tersebut. Apalagi pergerakan dari Zelyn yang mengarahkan tangannya ke depan seperti orang buta meraba-raba. Kini, Axel menahan tangan Zelyn. Dia melabuhkan kecupan ringan nan lembut pada punggung tangan tersebut dan mendapatkan reaksi terkejut.
"Tuan Axel, apa yang Anda lakukan?" Zelyn refleks menarik tangannya dari kuasa Axel. Meskipun matanya ditutup rapat, ia mengetahui ulah Axel yang menurutnya sangat kurang ajar.