Axel tersenyum smirk saat berlalu meninggalkan Zelyn. Ia bisa melihat dengan jelas ketakutan dari raut wajah wanita yang dari tadi tidak mengeluarkan suara sama sekali. Tentu saja dengan tersenyum penuh kemenangan saat berhasil membuat wanita yang menolaknya merasa gelisah dengan ramalan yang sebenarnya hanyalah sebuah kebohongan. Meskipun ia tahu bahwa itu adalah hal yang sebenarnya akan terjadi.
Saat keluar dari ruangan First Class, Axel dihadang oleh pramugara yang saat ini membungkuk hormat padanya.
"Tuan Axel, para polisi membutuhkan Anda sebagai saksi dan sekaligus pelaku penembakan. Akan tetapi, Anda jangan khawatir. Semua penumpang yang ada di dalam pesawat ini akan membela, agar polisi tidak memenjarakan Anda."
Pramugara tersebut menoleh ke arah belakang, di mana semua penumpang tidak mau turun sebelum Axel terlebih dahulu keluar dari pesawat.