Rose malu sekali untuk keluar dari ruangan sidang ini, Sidang skripsinya cukup lancar dia tidak terdesak dalam situasi apapun, dan para juri dan para pengajar juga tidak mementingkan tentang kasus nya, kecuali dengan ayahnya Wendy. Dia merasa sangat malu sekali karena meninggalkan jejak seperti ini di kampus yang sangat besar sekali namanya.
Kampus Adelaide. Salah satu kampus yang ternama dan terkenal di Australia. Dan bisa bisanya dia... Menghancurkan martabat nya saat dia masih berada di kampus yang sungguh luar biasa terkenal nya ini.
Rose segera pergi keluar, baru saja dia keluar 20 wartawan telah berbaris rapi di sana, dia menatap ayahnya Wendy. Sepertinya pria inilah yang membuat para wartawan ini datang.
"Bagaimana perasaan anda Rose? Apakah anda mengaku jika anda adalah seorang pembunuh?"
"Bukankah seharusnya kau di sel tahanan?"
"Apakah sudah ada sidang putusan?"
"Kenapa kamu masih menjalani aktifitas sebagai mahasiswi?"
"Dasar tidak tahu diri!"