"Yang Mulia jangan!" Yun Guagua langsung berlutut. Dia memeluk kaki Chu Sihan dan menangis, "Ketika hamba masih hidup hamba menjalani kehidupan yang menderita. Kini menjadi hantu, hanya bermain mahjong yang bisa memberikan kebahagiaan untuk hamba. Anda jangan merampas satu-satunya kebahagian hamba, Yang Mulia!"
"Benar sekali, Yang Mulia!" Hantu-hantu wanita lainnya juga ikut mengatakan.
Chu Sihan terdiam… "Cepat, pergi sana!" Begitu Chu Sihan mengatakannya, dalam waktu hembusan angin, sekeliling Chu Sihan dan Lu Sheng pun kembali sunyi. Yun Guagua dan beberapa hantu wanita tadi sudah menghilang.
Kecepatan ini… Sudut bibir Lu Sheng berkedutan.
"Tidak usah pedulikan mereka, ayo kita jalan." Chu Sihan menggenggam tangan Lu Sheng dan melanjutkan perjalanan.