Dia menarik napas dalam-dalam, duduk di lantai, menendang boneka ikan mas ke samping. "Suatu hari Aku tidak begitu marah. Aku tidak begitu... apa-apa. Aku hanya ada. Dan sesuatu—seseorang—membuatku menginginkan lebih dari sekadar bernapas. Aku ingin hidup kembali, Noel. Aku harus hidup kembali."
Dia menutup matanya, kepalanya bersandar di tangannya. "Dan kamu… kamu bahagia untukku. Aku dapat merasakannya. Akulah yang takut, yang menahan, yang menggunakanmu sebagai alasan. Dan kamu tidak pantas untuk itu. Kamu tidak pantas menjadi hantuku. Kamu tidak akan pernah menginginkan itu. Benar?"