Langkah ini bisa dibilang nekad. Sebab pada saat itu, semua orang lawannya telah berada dalam posisi siap. Mereka telah siaga dengan serangan Pendekar Pedang Pencabut Nyawa. Kalau saja Raka meneruskan serangan tersebut, niscaya tubuhnya akan langsung terkurung oleh senjata lawan.
Seluruh tubuhnya akan menjadi bulan-bulanan pusaka tersebut.
Pendekar Tangan Sakti sendiri sangat khawatir dengan langkah yang diambil oleh sahabatnya tersebut. Tetapi untuk membantu lebih jauh, dia merasa tak mampu.
Sebab sebelumnya dia telah banyak bergerak, sehingga luka yang diakibatkan karena jarum hitam tadi mulai menjalar kembali ke seluruh tubuhnya.
Waktu terasa melambat. Malah seakan terhenti. Udara hampa. Malam yang gelap begitu hening.
Pada saat-saat yang genting itulah, Raka Kamandaka melakukan sebuah gerakan yang tidak pernah diduga oleh setiap lawannya.