Merasa tertantang, "Silakan saja." Kata bang Ipul sambil mempersiapkan diri untuk menahan serangan dari pemuda yang berada di hadapannya.
Sinto langsung menggerakkan tenaga dalamnya lagi, tetapi begitu ia hendak menggerakkannya tiba-tiba ia merasakan sesak pada dada di sebelah kirinya. Dan ia pun segera memegangnya dan jatuh tersungkur dengan sendirinya.
"Sepertinya kau luka dalam waktu melawan Bandra ya." Tegur bang Ipul sambil terkekeh-kekeh. Lalu kedua tangannya di gerakkan ke depan sebagai tanda agar anak buahnya yang berada di belakang dirinya segera maju untuk memukuli Sinto.
Tanpa aba-aba dua kali, para anak buah bang Ipul segera maju dan memukuli serta menendangi Sinto yang sudah tidak berdaya itu.
Beruntung ia masih sadar dan melindungi wajahnya dengan kedua tangan agar tidak semakin bengkak akibat dari pukulan dan tendangan itu.
Setelah merasa puas, bang Ipul berteriak.