Sembilan hari telah berlalu, hari panen telah tiba. Sebuah mobil pick up, masuk ke dalam halaman rumah. Turunlah lima lelaki untuk mengangkut hasil panen. Satu persatu kolam lele, mereka timbang. Fadil dan kedua istrinya, membantu menyortir lele pada setiap kolam. Caranya, memasukan lele sudah di jaring ke dalam bak hitam berlubang. Setelah mendapatkan ukuran yang pas, barulah lele tersebut di timbang. Kecantikan kedua istrinya, menjadi perhatian dua orang kepercayaan Tatang tak lain anak buahnya Fadil.
"Hus, kalian berdua main lirik-lirik aja. Kalau Mas Fadil dengar bisa dihajar kalian," tegur Tatang kepada dua orang kepercayaannya.
"Sorry bang," balas kompak mereka berdua sambil menimbang hasil panen.