Bella benar-benar merasa buruk saat ini. Namun dia juga bangga dengan dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia begitu hebat? Saking hebatnya walau pikiran sedang kemana-mana dia tetap bisa fokus pada keadaan saat ini.
"Apa?" tanya Bella.
Saat jam pelajaran pertama hingga bel istirahat berbunyi barusan Amerta tak kunjung mengalihkan pandangan darinya. Jujur Bella lebih nyaman sendirian seperti saat ini, jadi kala dia diperhatikan termasuk oleh Bintang tadi rasanya kurang nyaman.
Menolak mentah-mentah jelas tak akan dia lakukan. Hanya saja bukankah kemarin tutur katanya lumayan menyakitkan, ya? Lalu mengapa Amerta tak mau menjauh darinya?!
"Minum," ucap gadis itu sembari menyerahkan botol minumnya.