Normal Pov
Riki membuka pintu rumahnya perlahan, sengaja dia tak menyalakan lampu karena sorot lampu dari dapur sudah cukup terang. Tadi pagi istrinya bilang akan ke rumah mamanya, entah untuk alasan apa Riki kurang paham juga. Dia melirik ke samping dimana ternyata ada istrinya yang terlelap, selalu saja begini.
"Padahal dia bisa tidur di kamar sambil menungguku, atau dengan Dhik saja. Tapi malah di sofa tidurnya," ringis Riki.
Entahlah, melihat sang istri yang begitu sabar mau menunggunya membuat laki-laki itu terkadang ingin membunuh dirinya sendiri karena masih sering tidak peka. Riki meletakkan tas kerja miliknya di meja kemudian menggulung kemeja sampai ke siku dan mulai menggendong Rista menuju kamar mereka.