"Kenapa menghubungiku menggunakan nomor Rindi?" tanya Nana dengan nada dingin pada Victor.
"Kalau Aku pakai nomorku sendiri Kau pasti tidak mau mengangkatnya," jawab Victor memberikan alasan.
Terdengar Nana mendecih pelan lalu menghela napas berat. Nana lalu diam tidak bersuara lagi.
"Na, kenapa diam? Masih mau marah? Besok Aku pulang, Na. Jangan seperti anak kecil merajuk karena masalah sepele," ujar Victor lagi.
"Aku tidak merajuk atau semacamnya kok, lagi pula mau Kau pulang cepat atau tidak Aku sudah tidak peduli. Aku tahu, Vic Kau menghubungiku secepat ini juga pasti karena Rindi memberikanmu saran kan? Kau tidak pernah seperti ini sebelumnya, kalau Aku marah maka Kau akan menunggu beberapa waktu supaya Aku tenang dulu. Tapi kenapa sekarang Kau berbeda," sahut Nana kemudian panjang lebar.
"Rindi mungkin lebih penting dari pada Aku yang calon Istrimu ini," sambung Nana lagi.