Bagi Rani, Usman seperti anak sendiri. Walaupun ia memiliki seorang anak perempuan yang tinggal di desa. Namun ia tetap mengingatnya. Dari dulu ia menginginkan seorang anak lelaki. Sayangnya ia harus kehilangan sosok pria yang ia cintai untuk selamanya. Itu karena kecelakaan yang membuat mereka mengalami luka yang cukup parah. Rani dan sang suami tengah melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor. Namun dari arah berlawanan, truk tronton keluar jalur. Sehingga mereka berhadapan dengan truk yang melawan arus itu. Sang suami meninggal dunia. Dan saat itu, anaknya juga masih kecil. Ia memutuskan untuk bekerja sebagai seorang asisten rumah tangga.
"Sayang ... ibu pergi ke kota untuk bekerja, yah? Kamu di sini sama kakek dsn nenek, yah? Ibu janji akan pulang setiap lebaran dan tahun baru. Ibu akan menghidupi kamu dengan kerja keras ibu. Jadi kamu jangan rewel sama kakek dan nenek, yah." Teringat kata-kata yang diucapkan waktu itu, membuat batin Rani menangis.