Menanggapi ungkapan dari Sita, Farisha menjawab, "Terima kasih, Dek. Kok kelapanya masih dipegangin saja? Kasih ke pak Ahmad, biar dikupasin." Farisha menerima tas yang diserahkan anak perempuan tujuh tahun itu.
"Iya nih, Pak. Kupaskan punyaku ini, yah!" pinta anak perempuan yang baru saja menyerahkan tas kepada Farisha. Anak itu melihat teman-temannya sudah hampir menghabiskan setengah air kelapa. Tapi sudah meletakan kembali kelapanya.
Anak-anak itu tidak bisa menghabiskan airnya. Karena kelapa muda terlalu banyak airnya untuk bisa dihabiskan oleh anak-anak. Ahmad tahu kebiasaan mereka yang kadang tidak menghabiskan air kelapa. Mereka akan meminumnya ketika ingin lagi. Farisha merasakan air kelapa itu masuk ke tenggorokannya. Usman pun merasa hal yang sama. Kelapa yang baru dipetik, memiliki rasa yang masih segar. Apalagi diminum saat sedang istirahat karena lelah.