Tải xuống ứng dụng
35.29% Nafsuku Canduku / Chapter 6: Dia Abangku

Chương 6: Dia Abangku

Matahari bersinar sangat terik siang itu. Dita yang duduk dipojok kelas sambil menyandarkan kepalanya keatas meja menandakan dia sangat tidak bersemangat saat itu.Dita sebenarnya berniat jujur kepada Irma mengenai perasaannya selama ini kepada kakak kesayangannya. Namun Dita tidak melihat Irma sama sekali disekolah. Ketidakhadiran Irma membuat segala sesuatu yang Dita lakukan di sekolah sangatlah membosankan dan ingin secepatnya pulang kerumah.

..

"Irma.." sapa Dita yang membuat Irma kaget. "Aku harus bayar berapa biar kamu gak bikin aku terkejut terus?" jawab Irma ketus. "heh, gila.. kau kenapa sih? oiya, kok kau gak sekolah hari ini? kau sakit?" tanya Dita sambil memeriksa keadaan Irma. "Iya, aku lagi sakit. aku kesal sama bang Alex. udah tau adiknya sakit. ngasih waktu sebentar aja pun juga susah." jawab irma ketus. "Ya, mungkin bang Alex sibuk ir.. atau mungkin dia lagi ada ujian.." kata Dita berusaha menenangkan irma. Dita yang tadinya ingin memberitahu Irma, kini mengundurkan niatnya karena melihat irma yang lagi sakit dan lagi tidak bersemangat. Dita pun memberikan catatannya kepada Irma dan pamit.

.

Setelah beberapa hari keduanya tidak bertemu dan tidak saling sapa, akhirnya Dita melihat Irma yang sedang menunggunya di depan rumah untuk berangkat sekolah bersama. Dita merasa bahwa ini adalah kesempatan yang besar baginya untuk bercerita kepada Irma.

"Kamu tau gak kalau bang Alex punya pacar?" tanya Irma. Dita kaget mendengar Irma tiba-tiba menanyakan itu padanya. "mungkin bang Alex sudah cerita kepada irma mengenai hubungan aku dan bang Alex " ucap Dita dalam hati dengan perasaan lega.

"Kemarin itu, pacarnya bang Alex kerumah. Dia marah-marah sambil menuduh bang Alex selingkuh. Sayang banget kamu kemarin kesekolah. Jadi gak bisa lihat pacarnya bang Alex deh." lanjut Irma menceritakan kejadian kemarin siang dirumahnya. Dita benar-benar kembali terkejut mengetahui kenyataan bahwa bang Alex memiliki pacar selain dirinya. Dita hanya bisa terdiam menahan rasa sakit yang sangat hebat didalam hatinya. Dita ingin menangis, tapi takut ketahuan. Dita berusaha untuk tetap tegar mendengar Kenyataan itu.

.

Kini apa yang ditakuti Dita pun terjadi. kecewa dengan cinta pertama. Mendapat luka dari seorang pria yang dicintainya. Rasa sesak di dadanya membuat dia tidak bisa menahan bendungan air matanya. air matanya yang terjatuh untuk kedua kalinya akibat perbuatan dari orang-orang yang disayanginya. Dia menangis sambil menulis ceritanya di sebuah buku biasa. Buku yang orang lain tidak akan pernah tau kalau buku itu adalah buku yang spesial untuknya.

..

Setelah beberapa minggu tidak main kerumah Irma karena ingin menjauh dari Alex, Dita pun mencoba memberanikan diri untuk main kerumah Irma. Dita masuk kerumah itu dan tidak melihat Alex disana. Dia langsung masuk ke kamar Irma dan melihat Irma yang sedang duduk melamun. Kehadiran Dita bahkan tidak disadari oleh Irma.

"Hayo.. kau ngelamunin apa?" tanya Dita yang sudah duduk disamping Irma. irma yang kaget pun ngomel ke Dita. "ih, kamu dit. udah dibilangin juga, jangan bikin kaget kayak gini.." omel irma sewot. "yeee,, kau pun kurang kerjaan. kalo mau nikmati mimpi itu pas malam sambil tutup mata. bukan siang, pas panas gini.." jawab Dita. "Kamu ngapain kesini? aku pikir kamu udah gak mau kesini lagi." tanya Irma. "mau main aja. Mamak sama bapak kau kemana? kok sepi kali" tanya Dita yang sebenarnya penasaran dengan keberadaan Alex. "Iya. aku sendirian dirumah. Mama sama Papa masih kerja. sedangkan bang Alex... Pacaran mungkin.. Bang Alex udah jarang nemanin aku dirumah." jawab Irma sambil menghela nafas.

.

Sontak Dita kembali sedih dan kecewa. hatinya kembali sakit. Walaupun tidak sesakit pertama kali dia mendengar Alex sudah punya pacar. Sebisa mungkin Dita menyadarkan dirinya bahwa Alex memang hanya menganggap dirinya sebagai teman adiknya saja dan perasaan yang diungkapkan oleh Alex waktu itu mungkin hanya sebagai bentuk dari rasa terima kasih Alex kepadanya karena sudah membantunya ikut ke pesta yang di acara kampus Alex saja.

.

"Dit, kamu jangan pernah tinggalin aku ya." kata Irma sambil memegang tangan Dita. Dita kaget dengan perkataan Irma. dia langsung memeluk sahabatnya dan menenangkannya. "iya... yang takut kesendirian itu..." canda Dita untuk menenangkan Irma.

.

Sebelumnya Irma memang belum pernah ditinggal sendiri dirumah. Irma trauma karena dia menyaksikan neneknya meninggal disaat dia ditinggal sendiri menjaga neneknya yang sakit. Jadi setiap dia ditinggal sendiri dirumah, dia selalu merasa bahwa arwah neneknya datang menemaninya. Irma sendiri adalah anak yang sangat penakut.

.

Irma membuka Laptopnya dan menunjukan beberapa Foto didalamnya. "Aku ambil cemilan dulu. kamu mau aku ambilin apa? biar sekalian aku ambilin. " kata irma. "nggak deh, makasih." jawab Dita.

Dita pun melanjutkan melihat foto-foto yang ada di dalam laptopnya Irma. "keluarga yang harmonis " Pikir Dita. Sesaat raut wajah Dita berubah disaat melihat banyak Foto dirinya di dalam laptop itu. Dia semakin tidak menyangka saat melihat Foto Irma yang menciumnya disaat dia menginap di kamar Irma.

Dita langsung membuka Foto yang lain saat mendengar langkah kaki Irma kembali menuju kamarnya. "Kenapa ada banyak Foto aku didalam?" tanya Dita penasaran. "Aku cuma memasukkan foto-foto orang terdekat aku disana. makanya hanya ada Foto keluarga aku dan kamu saja." kata Irma sambil mengambil kembali laptopnya, takut Dita melihat Foto dirinya yang dicium oleh Irma. Dita takut menanyakan tentang Foto itu, dia memilih untuk diam dan bertingkah seperti biasanya dihadapan Irma, walaupun dia penasaran bahkan curiga dengan Irma.

.

Siang itu matahari begitu terik. Dita pergi untuk mencari kado ulang tahun buat Irma. Dita ingin sekali memberi Irma Kamera sebagai hadiah ulang tahunnya. apalagi ini adalah ulang tahunnya di usia yang sangat spesial. Tapi sayangnya uang Dita tidak cukup. akhirnya Dita membelikan irma sebuah buku diary yang sangat cantik agar disaat irma merasa kesepian, irma dapat menulis sesuatu di dalam buku itu.

Di gedung yang sama, Dita melihat Alex yang sedang menggandeng Sandra. melihat Sandra yang sangat bahagia bersama Alex, hati Dita pun menjadi merasa sangat terpukul. Dita berlari sambil menangis, berusaha pergi sejauh mungkin karena tidak ingin Alex melihat dirinya. Dita merasa bahwa dia adalah orang yang sangat bodoh. karena membiarkan dirinya dipermainkan oleh Alex. Dita langsung menyeka air matanya yang tidak terbendung lagi. Dita berusaha berulang kali berbisik pada dirinya bahwa dia bukanlah gadis lemah. Bukan Dita yang gak pantas buat Alex, Tapi cowo pengecut seperti Alex lah yang sebenarnya gak pantas buat orang sebaik Dita.

.

Malam pesta ulang tahun irma yang ke 18 pun dimulai. Dita yang berpenampilan sangat anggun namun tetap tomboy itu berdiri tepat disamping Irma. Acara tiup lilin dan potong kue pun diadakan dengan meriah. Dita pun memberikan kado kepada Irma dan irma pun langsung membukanya. "Selamat ulang tahun ya ir. semoga kebahagiaan tetap ada disekitarmu. Kita memang sahabat, tapi aku tidak bisa berjanji untuk tetap ada disaat kau merasa sendiri. aku mau kau tulis ke dalam buku itu apapun yang mau kau ceritakan samaku." kata Dita sambil menjelaskan alasan dia memberikan buku diary itu kepada irma. "Makasih banyak ya dit. kamu selalu tau apa yang aku butuhkan." jawab irma sambil memeluk Dita.

.

Ditengah acara, Dita berencana memberitahu Irma bahwa dirinya dan Alex memiliki hubungan. Walaupun kebimbangan terus menghampirinya, dia tidak ingin menyembunyikan sesuatu dari irma. Dia berharap bahwa irma dapat menghibur dirinya karena merasa telah dibohongi oleh kakak kesayangan dari sahabatnya itu.

Setelah selesai pesta dan tamu juga sudah berpulangan Dita meminta irma untuk berbicara berdua dengannya. karena irma merasa pasti ada sesuatu yang sangat serius, irma pun mengikuti Dita dari belakang. "Ir, aku sama bang Alex sebenarnya ada hubungan. Bang Alex minta aku untuk jadi pacarnya. dan dia udah ambil ciuman pertama aku di malam dia ungkapin perasaannya ke aku." kata Dita yang masih penasaran dengan reaksi irma.

Merasa tidak menyangka dengan ucapan Dita, secara tiba-tiba irma memberikan tamparan yang sangat keras ke pipi Dita. "Kamu sadar gak sih kamu ngomong apa? bang Alex itu abang aku dit.. abang aku!!! apa gak ada orang lain lagi selain abang aku?!? bang Alex udah punya pacar Dita!!! oh, jadi kamu selingkuhan bang Alex yang di bilang sama perempuan itu?? aku kecewa dit sama kamu.." kata Irma sambil pergi meninggalkan irma.

Dita tersenyum. Rasa sakit akibat tamparan dari irma membuat rasa sakit dihatinya karena Alex tiba-tiba menghilang. Tapi Dita juga bingung apa yang harus dia lakukan selanjutnya. karena reaksi yang ditunjukkan irma sangatlah ambigu. "apakah irma marah karena cemburu?" ucap Dita dalam hatinya.

.

.

..


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C6
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập