Tải xuống ứng dụng
11.76% Nafsuku Canduku / Chapter 2: Masa lalu

Chương 2: Masa lalu

Dita memang terkenal berandalan dan senang berantem di sekolah-sekolah lamanya. Itulah penyebab utama Dita dikeluarkan dari sekolah-sekolah lamanya. Pihak sakolah Dita tidak bisa mentolelir perlakuan dita yang seperti laki laki dan sudah melampaui batas. Bahkan kepintaran Dita tidak dapat dijadikan perbandingan dalam perundingan untuk mempertahankan dita di sekolah lamanya. Mayoritas teman-teman Dita dulu juga kebanyakan lelaki. Bukan laki-laki yang baik, melainkan laki-laki yang memang senang berantem dan tawuran.

walaupun kebanyakan teman Dita laki-laki, tapi Dita tidak pernah berpacaran atau memiliki perasaan kepada kebanyakan lelaki yang dia temui. Trauma akan sesuatu benar-benar menghambat Dita untuk memiliki pengalaman dalam hal bermain persaan atau jatuh cinta.

.

Ketika Dita masih kecil, sosok ayah Dita adalah orang yang disegani di lingkungan rumah dan lingkungan tempat kerjanya. Namun, bagi Dita, ayahnya hanyalah seorang monster perusak kebahagiaan dia dan ibunya. Ayah Dita adalah orang yang sangat baik dan royal terhadap orang. Tapi saat bersama keluarganya, dia membuka topengnya. Ayahnya tidak pernah memberikan uang belanja kepada ibunya sehingga ibunya hanya bisa berusaha sendiri mendapatkan uang dengan menyuci pakaian tetangga-tetangga. walaupun hasilnya tidak cukup untuk keperluan Dita dan ibunya, yang terpenting adalah Dita bisa makan dan tidak kelaparan. Ayah Dita juga sering memukul ibu Dita di depan matanya. Darah yang keluar dari mata kiri ibunya memberikan Dita trauma yang sangat hebat. Dita yang dulu merupakan anak yang sangat baik, manis dan feminin, Kini berubah menjadi tomboy dan berperilaku sebagai laki-laki untuk melindungi ibunya. Namun Dita tidak merubah penampilan luarnya. Dita membiarkan rambutnya tetap panjang dan tertata untuk menutup kepedihan dan mengurangi kekecewaan yang dirasakan ibunya. Dia sangat menyayangi ibunya, tetapi sangat membenci ayahnya. Sejak ibu Dita kabur membawa dita, ibu Dita mulai mencari nafkah dengan menjadi MUA bagi pengantin dan orang-orang yang membutuhkan jasanya. Dita selalu ikut bersama ibunya kemanapun ibunya pergi bahkan disaat kerja sekalipun. Ibu Dita sangat menyayangi Dita dan tidak ingin membuat Dita merasakan kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Ibu Dita juga senang karena dia melihat Dita tetap menjadi Putri kecilnya yang manis dan centil. walaupun dia merasakan adanya perubahan sikap pada Dita, tapi ibunya yakin bahwa perubahan sikap itu tidak membuat dia kehilangan Dita seutuhnya.

.

.....

Dita berlari pelan kembali ke kamar Irma sambil menahan air yang dia bawa untuk Irma agar tidak tumpah. Dita bingung dengan perhatian kakak Irma ke Dita. Dita takut kalau perhatian yang kakakny Irma tunjukin hanya karena menganggap Dita adalah adiknya sendiri. Seperti yang Dita tau bahwa Alex memang orang yang sangat sayang dan perhatian dengan keluarga. bahkan Alex juga sangat memanjakan Irma.

.

"Irma.." panggil dita yang berusaha memberitahu kejadian di dapur kepada Irma. Irma pun menoleh dengan mengangkat satu alis matanya keatas, menandakan dia yang bingung dengan nada panggilan Dita. "kau tau nggak tadi pas didapur, bang Alex nyoba ngerayu aku. Dia nanya umur aku dan bilang kalo kita cuma beda dua tahun, ya bisalah.. terus dia nanya apa aku udah punya pacar atau belom. " kata Dita dengan nada khas dia saat menjelaskan sambil mengingat kejadian kejadian di dapur. "Dita, kamu sakit? pelan-pelan dong ngomongnya. Nanti airnya tumpah loh." jawab Irma santai sambil mengambil gelas yang ada di genggaman Dita. "Kamu itu sahabat aku dit dan bang Alex juga pasti udah nganggap kamu itu seperti adiknya juga. ya secara aku ini kan adik kesayangannya." kata Irma sambil merangkul Dita dan mencoba menenangkannya.

Jawaban Irma sebenarnya tidak membuat dita lebih tenang, tetapi malah membuat hatinya sakit. karena dia sangat menyukai pria tinggi, putih dan sangat diminati banyak wanita itu. Dita hanya bisa tersenyum sambil menyembunyikan perasaannya agar tidak diketahui oleh Irma.

.

Saat pulang sekolah, Dita dan Irma dikejutkan oleh Alex yang ternyata datang untuk menjemput Irma. "Abang kok ada disini? emangnya abang gak ke kampus? " tanya Irma yang datang bersama Dita menghampiri Alex. "Dosen abang lagi ada tugas diluar. jadi abang kesini jemput kalian. lagian dikampus terus juga bosan lah Ir.." jawab Alex sambil membukakan pintu buat Irma. "Dita duduk didepan aja." kata Alex sambil menawarkan Dita duduk disampingnya. "yaudah." jawab Dita mengiyakan tawaran Alex.

Diperjalanan mereka pun berbicara membahas ujian akhir nasional yang sebentar lagi. "abang kok masih belum punya pacar sih?" tanya Irma yang tiba-tiba membuat suasana menjadi hening. pertanyaan itu juga sering terlintas di benak Dita. Secara Alex merupakan pria yang populer. belum lagi Alex memiliki postur tubuh yang sangat menarik bagi para wanita seksi di luar sana. "nanti kalo abang punya pacar, perhatian abang ke kamu jadi berkurang dong" jawab Alex berusaha menyenangkan hati adik kesayangannya itu.

sesampainya di depan rumah, Irma turun dan berlari ke rumah duluan karena menahan sakit perut disepanjang perjalanan. Dita dan Alex tertawa melihat tingkah dan ekspresi wajah Irma. "makasih ya bang" kata Dita sambil membuka pintu mobil. "Tunggu dit" jawab Alex sambil memegang pergelangan tangan Dita. jantung Dita kembali berdetak kencang. "aduh bang jangan buat aku pingsan disini dong. aduh bibir abang menggoda rahimku loh. aahh, wanginya..." Pikir Dita sambil menatap wajah Alex yang ternyata sudah berada tepat didapan wajahnya. "Besok kan libur, kamu mau gak temani abang ke acara dikampus abang? Irma besok pergi sama mama dan papa. jadi gak mungkin ngajak dia." kata Alex sambil meminta Dita menemaninya. Dita pun mengiyakan ajakan Alex secara spontan karena masih gugup dengan apa yang ada dihadapannya. Alex pun berterima kasih sambil mengecup pipi Dita. Sontak pipi Dita memerah dan jantungnya berdetak semakin cepat karena masih tidak percaya. Dita pun pamit pulang.

.

Keesokannya Dita yang sudah rapih dan cantik turun ke ruang tamu menghampiri Alex yang sudah setengah jam menunggunya. Dita memang gadis yang tomboy. Tapi kalau urusan gaya dan dandan, dia sudah sangat terlatih. Dia sudah terbiasa membantu ibunya di butik dan salon milik ibunya. Alex yang terpesona dengan penampilan Dita terdiam memandangi kecantikan Dita yang sedang melangkah kearahnya. Alex memperhatikan Dita dari atas sampai bawah dan tidak percaya bahwa Dita bisa merubah gaya dan penampilannya tidak seperti tujuh belas tahun melainkan seumuran dengan nya. "ayo bang" ucap Dita membuyarkan lamunan Alex. "i-iya, ayo" jawab Alex sambil memegangi dadanya dan berjalan dibelakang Dita.

.

Acara di kampus Alex berlangsung sangat membosankan bagi Alex. di tengah acara pesta, alex membawa dita ke sebuah Restaurant yang sering dia kunjungi. Disepanjang perjalanan, ujung mata Alex hanya fokus dengan kecantikan Dita. Alex juga tidak lupa memberi kabar kepada ibu Dita. Alex tidak ingin kalau nantinya ibu Dita khawatir tentang keberadaan anak satu-satunya itu.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C2
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập