"Tante," panggil Dika.
"Eh, nak Dika. Baru sampai kamu?"
"Iya Tante. Maaf ya Tante tadi Dika ga bisa jemput Aqilla."
"Iya ga apa-apa. Katanya kamu ga bisa jemput karena kamu harus temanin teman kamu yang lagi sakit ya? Baik banget ya kamu mau temanin teman sampai kaya gitu."
"Pasti yang Aqilla maksud itu Lia. Kenapa Aqilla bisa berpikiran kaya gitu ya?" pikir Dika di dalam hatinya.
"Iya Tante. Teman Dika itu udah Dika anggap sebagai saudara sendiri soalnya."
"Oh gitu. Sebentar ya. Ada telepon."
"Iya Tante, silahkan."
Ibu Aqilla langsung mengangkat telepon dari seseorang. Dan Dika pun masih menunggu Ibu Aqilla yang sedang teleponan sampai selesai.
"Aduh. Gimana ya."
"Gimana apanya Tante? Ada masalah emangnya Tan?"
"Iya si, sedikit. Tante boleh minta tolong ga sama kamu?"
"Boleh Tante. Apa itu?"