Tải xuống ứng dụng
93.61% Sayap Hitam / Chapter 44: Hapus 1

Chương 44: Hapus 1

"Ravi, aku di sini. Ravi akan baik-baik saja." Suara Raymond berbisik di telinganya membuat Ravi kembali ditarik dalam kesadaran yang begitu menggodanya, dia membuka matanya perlahan dan langsung melihat wajah Raymond hanya berjarak beberapa senti dari wajah Ravi sendiri.

Dia menutup matanya kembali, tetapi lagi-lagi Raymond berucap sambil berbisik di depan bibirnya. "Ravi, sadarlah. Aku di sini."

Ravi membuka matanya yang terasa berat, hal yang pertama dia lihat justru bayangan gelap di belakang Raymond menutupi sebagian cahaya yang masuk dalam penglihatannya. Dia mengerjap perlahan dan menyadari itu bukan hanya sekadar bayangan melainkan sebuah sepasang sayap hitam Raymond yang terbentang melingkupinya. Sayap hitam itu memeluk mereka berdua seolah melindunginya dari hal menakutkan yang menjadi bayangan buruk baru saja muncul di kepalanya.

"Ravi, ini aku." Raymond membenturkan bibirnya di atas hidung Ravi ketika dia masih tak menjawab apapun.

Ravi mencerna baik-baik apa yang terjadi sebelumnya hingga dia sekarang berbaring nyaman di atas ranjang empuk miliknya. Ravi hendak membuka mulutnya, tetapi dia merasa suaranya tidak bisa keluar dari tenggorokannya.

Tangan Raymond berada di kedua sisi kepala Ravi, dia di atasnya dengan bertopang pada tangannya. Ravi tidak tahu sudah berapa lama Raymond menangis dibuktikan dengan wajah serta matanya yang memerah. Tangan Ravi terangkat menyentuh pipi basah Raymond dan mengusapnya pelan, Ravi ingin bertanya sudah berapa lama Raymond menangis untuknya.

"Sepanjang malam." Ravi bahkan tidak bersuara apapun, tetapi Raymond telah menjawabnya. "Aku menunggu Ravi untuk membuka mata, lama sekali."

Ravi berkedip kembali, tangannya digenggam oleh Raymond dan mengarahkan tepat di bibirnya. "Aku takut."

Dia terkejut ketika beberapa tetes air mata Raymond jatuh ke permukaan kulitnya. Kedua tangan Ravi terangkat mengalung di sekitar leher Raymond dan menariknya ke bawah untuk membenamkan sebuah ciuman singkat di bibir Raymond.

"Aku baik-baik saja," kata Ravi dengan suara yang terasa serak seperti tak pernah digunakan berhari-hari.

"Ravi, ketika Ravi menutup mata karena kesakitan. Itu adalah hal menakutkan dalam hidupku," kata Raymond tersedak di ujung kalimatnya. Raymond merebahkan tubuhnya di sebelah Ravi sambil kepalanya bersandar di bahunya. "Aku takut sekali."

"Aku baik-baik saja," kata Ravi lagi mengacak pelan rambut Raymond yang memang berantakan sejak awal.

Jika saja saat itu Raymond tidak datang untuk menolongnya, maka Ravi tidak akan tahu lagi bagaimana keadaannya saat itu atau dia mungkin saja sudah mati dengan semua rasa sakit yang begitu menyiksa dirinya sedemikian rupa.

Tangan Ravi menjalar membelai bulu-bulu halus pada sayap Raymond yang terlipat, seketika langsung membuat mata Raymond terpejam. "Mengapa kamu memiliki sayap berwarna hitam di antara yang lain?"

Ravi menjadi penasaran, tangannya terasa tidak bisa berhenti untuk mengusap sayap Raymond yang semakin halus dan juga lembut di kulit Ravi, aroma cokelat yang menenangkan mulai menguar melingkupi dirinya yang memancing Ravi untuk memejamkan matanya mengikuti apa yang Raymond lakukan.

"Aku akan mengatakan yang sebenarnya, tetapi aku tidak bisa mengatakan banyak." Raymond berbicara tepat di perpotongan leher Ravi membuat dia menggeliat terkena sentuhan napas hangatnya. Ravi hanya bergumam untuk membuat Raymond melanjutkan apa yang ingin dia katakan.

"Ayahku dahulu menikahi seorang manusia yang sekarang menjadi ibuku, tidak ada satu pun elf yang menikah dengan manusia sebelumnya dan ayah adalah orang pertama melakukannya. Mereka semua menentangnya, hingga sampai aku lahir, orangtuaku dibunuh karena aku memiliki sayap berwarna hitam. Tidak ada yang bisa membunuhku saat itu ketika sayapku sendiri secara alami melindungi diriku sendiri."

"Bagaimana bisa menikahi manusia menjadi sebuah dosa?" tanya Ravi menjadi lebih serius dari sebelumnya. Dia menatap Raymond yang sekarang juga balik menatapnya dengan matanya yang semula bersinar sekarang telah meredup.

Raymond semakin memeluk Ravi lebih erat dari sebelumnya, kepalanya menempel pada bahu Ravi yang terbuka. "Ayah memperkosa ibuku hingga hamil lalu menikahinya, mereka mengatakan ibu tidak seharusnya menikah karena ibu adalah seorang biarawati."

Untuk waktu lama Raymond tidak mengatakan apa-apa sama seperti Ravi yang telah kehilangan kata-katanya. Sayap Raymond menyusut masuk ke dalam punggungnya hingga menghilang tak berbekas.

"Aku ada untukmu, kamu hanya perlu mengatakannya. Aku memilikimu dan kamu memilikiku. Lupakan semua itu, kita akan mulai dari awal," ucap Ravi sambil mengusap rambut Raymond. Dia mengatakan itu dengan bersungguh-sungguh, tidak peduli lagi bahwa dia pada awalnya menentang hal ini semua. Dia tidak memiliki siapapun lagi, hanya ada Raymond yang tulus untuk bersamanya.

"Bersama Ravi?" tanya Rayomond.

"Hanya aku dan kamu. Tidak ada orang lain lagi, aku tidak bisa mempercayai siapapun lagi."

"Ravi mempercayaiku?" tanya Raymond dengan kepalanya yang sedikit mundur untuk melihat wajah Ravi lebih jelas lagi.

"Apa kamu berbohong?" tanya Ravi cepat.

"Aku bersumpah, aku tidak berbohong pada Ravi. Aku tidak akan melakukan itu," jawab Raymond tergesa-gesa seolah Ravi akan mengubah pikirannya. Ravi hanya menanggapi dengan senyuman dan bergerak untuk berbaring terlentang. Ravi meraih selimut yang turun dan tidak menutupi tubuh telanjangnya dengan benar dan menariknya hingga ke leher.

"Ravi bolehkah aku meminta sesuatu?" tanya Raymond yang tidak melepaskan pelukannya pada Ravi.

"Katakan."

"Ravi, tolong jangan melakukan itu lagi dengan Adrian," pinta Raymond dengan suara rendahnya. Tangan Raymond menyikap selimut yang baru saja bertengger di tubuh Ravi dan tangan besar itu sekarang telah mendarat tepat di dada Ravi dan bergerak naik menyentuh perutnya. Ravi menyadari bahwa jemari Raymond sekarang telah menyentuh tepat di atas tanda kemerahan yang telah Adrian tinggalkan di kulitnya.

Ravi mendesah kasar, dia berpikir bahwa Raymond tidak akan mengungkit tentang ini lagi, ternyata Ravi salah. Sama seperti yang Ravi lakukan bahwa setiap kejadian buruk akan selalu teringat dan membekas kuat di dalam pikirannya.

"Aku saat itu merasa sangat kacau dan dia ada di sana."

Raymond melepaskan pelukannya pada Ravi dan dia bangkit kembali untuk duduk. Menatap Ravi dengan sebelah mata keemasannya yang bersinar di malam hari ini. "Aku tidak akan membuat dia bisa menyentuh Ravi lagi. "

Janji yang diucapkan oleh Raymond seperti sebuah angin segar di pagi hari yang menerpa tubuh dan langsung melesat menembus hatinya. Ravi merasa sangat rentan akhir-akhir ini dan kemudian Raymond menawarkan perlindungan yang tidak pernah Ravi minta sebelumnya.

"Ravi bisakah aku menghapus jejak Adrian pada Ravi?" tanya Raymond yang matanya tidak lepas dari menatap Ravi. Raymond telah bergerak untuk duduk di antara kedua kaki Ravi yang sekarang dia bentangkan.

Ravi menggerakkan kepala dalam anggukkannya walaupun dia tahu benar apa yang akan terjadi selanjutnya, dia merasakan panas wajahnya mulai menjadi karena tatapan Raymond yang sekarang telah berpindah pada tubuh bagian bawah Ravi yang terasa seolah siap meledak kapan saja.

"Aku benar-benar bisa melakukannya?" tanya Raymond yang kali ini lebih antusias dari biasanya.

Ravi menahan dirinya untuk tidak memutar matanya, lagi pula ketika mereka melakukan hal itu sebelum ini, rasa sakit yang berada di dalam tubuhnya menghilang. Ravi tersenyum kakinya bergerak untuk melingkarkan di pinggang Raymond sambil kedua tangannya meraih leher Raymond untuk menunduk dan menyambar bibirnya. "Untuk sekarang, lakukan apa yang kamu inginkan."


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C44
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập