Aku melemparkan jubah imajiner di atas bahu sku dan sashayed ke lobi untuk bertengkar adik laki-laki ku dan melanjutkan pencarian ku untuk overcompensate dan underdeliver. Mengapa? Karena tidak ada seorang pun di keluarga aku yang bisa melakukan sesuatu dengan cara yang mudah.
* * *
"Kamu terlihat gagah."
"Aku bahkan tidak tahu apa artinya itu," gerutu Olive sedih dari kursi belakang BMW-ku.
Aku mengamatinya di kaca spion di lampu lalu lintas dan sial, hati ku retak ketika dia mengangkat lensa untuk menghapus air mata dari matanya sebelum menatap ke luar jendela lagi.
"Itu artinya kamu terlihat tampan. Dan sangat pintar."
"Tidak. Aku terlihat seperti kura-kura dengan bintik-bintik," keluhnya.