Tải xuống ứng dụng
6.53% Mirror Seizes The Soul / Chapter 20: Halaman Buku Selanjutnya

Chương 20: Halaman Buku Selanjutnya

Pada malam harinya, tentu saja Nada sudah berhasil keluar dari kamar yang terkutuk ini. Ini semua adalah berkat Mike yang sangat sayang padanya dan mengajaknya untuk makan malam bersama sebagai selayaknya keluarga yang harmonis.

Tentu saja hal itu tidak akan pernah ditentang oleh Bela yang notabenenya akan selalu menghormati kehadiran Nada jika Mike ada di rumah ini.

Dengan perasaan hati yang mulai dongkol karena sedari tadi Mike mengobrol dengan Nada, seolah Bela tidak ada di sana, menjadikannya timbul perasaan iri hati. Bela hanya menginginkan perhatian Mike untuk dirinya seorang, tak terkecuali Nada yang merupakan anak kandung dari Mike juga tidak boleh merasakan kasih sayang yang serupa ingin ia rebut.

"Oh ya, Nada. Bukankah besok kamu harus menghadiri mata kuliah di kampus?" Sebenarnya, Bela bertanya seperti ini bukan karena ia tahu dengan jadwal anak tirinya, tidak. Ia hanya menebak, menghadirkan topik pembicaraan baru yang mungkin akan terlepas dari terlihat ya kasih sayang Mike untuk nada.

Tentu saja karena mendengar bila yang bercakap seperti itu, membuat Mike mengalihkan pandangannya ke arah Sang istri. Ia tersenyum simpul. "Wah, kamu sangat perhatian dengan Nada dan aku sangat senang mendengarnya."

Mendengar Bela yang menghadirkan topik pembicaraan baru, tentu saja nada sudah mengetahui hal tersebut karena ia secara diam diam memperhatikan mimik wajah ibu tirinya yang sama seperti sebelumnya, tidak suka padanya.

"Tidak ada mata kuliah, Bu. Besok adalah hari liburku dan aku juga bebas dari tugas kuliah yang menumpuk karena aku sudah mengerjakan semuanya tepat waktu bahkan telah aku kumpulkan sebelum deadline."

Mike tersenyum setelah itu mengangkat tangan untuk mengurus puncak kepala Nada dengan perasaan sayang yang sangat tinggi. Sambil mengelus puncak kepala anaknya, iya menatap Bela dengan sorot mata yang seperti memberikan kode kepada sang istri untuk memberikan pengertian kepada nya dan putri kecilnya. "Besok aku dan Nada ingin berjalan jalan keluar, sepertinya ia membutuhkan waktu untuk refreshing. Dan aku hanya ingin waktu berdua dengan Nada, maaf dan seperti artian tanpa dirimu, bagaimana?"

Awalnya, Bela sudah merasa senang hati ketika mendengar kata refreshing. Tapi ketika ia mendengar kelanjutan kata yang diucapkan oleh Mike, ia menjadi kesal dengan Nada, namun saya berusaha mungkin ia menahan dengan menampilkan sebuah senyuman yang manis seolah layaknya ibu yang sangat pengertian dengan waktu anak dan ayah.

"Begitu? Jika kalian ingin menghabiskan waktu berdua, itu tidak masalah. Lagipula kan kalian jarang memiliki waktu berdua, selagi Mike libur tentu saja Nada bisa menghabiskan waktu bersama ayahnya."

Nada yang tadinya sudah kehilangan selera untuk kembali menikmati menu makanan yang ada di hadapannya, ketika mendengar apa yang menjadi jawaban Bela tentu saja membuat senyuman yang merekah. Ia tidak menyangka jika ibu tirinya itu akan mengizinkannya untuk pergi keluar hanya berdua dengan Mike, yang di mana biasanya jika sang ayah libur, pasti Bela akan selalu berdekatan dengan ayahnya bahkan sampai ia hanya bisa mengobrol dari jarak jauh dan tidak bisa menumpahkan rasa sayang dan rindu yang selama ini ia tahan.

Padahal Nada sudah tahu dengan apa yang dikatakan oleh Bela adalah sebuah keterpaksaan, namun entah mengapa hatinya tidak pernah menyembunyikan kebahagiaan.

"Terimakasih Bu, aku sangat menyayangimu lebih dari apapun."

"Ya, Ibu juga menyayangi mu."

Mike tersenyum, ia melanjutkan makan malamnya dengan perasaan hati yang gembira. Ia dapat merasakan jika sebelumnya di antara Bela dan Nada ada sebuah bukit yang menjadikan mereka terlihat tidak berdekatan. Namun sekarang… sudah terlihat jauh lebih baik.

Mereka makan malam dengan diiringi oleh topik pembicaraan yang dihadirkan oleh Mike seputar pekerjaannya. Ya, dia adalah laki-laki pekerja keras yang mengurus sebuah perusahaan, namun ia bukan pemilik perusahaan.

Yang namanya kerja lembur, pulang larut malam, sudah terbiasa baginya dan seolah seperti makanan sehari-hari yang sama sekali tidak bisa dilewatkan begitu saja.

Sampai pada akhirnya, mereka telah selesai dengan makanannya.

"Sekarang kamu istirahat sayang, besok kita akan jalan-jalan ke tempat yang kamu inginkan."

"Baik, Ayah. Tapi aku harus merapihkan piring kotor dan mencucinya lebih dulu."

Nada melirik ke arah Bela, terlihat ibu tirinya itu memasang senyuman yang sangat mengerikan.

Mike justru menaikkan sebelah alis, lalu terlihat menggelengkan kepalanya. "Untuk apa? Biarkan ibu mu yang melakukannya, tugas mu hanya untuk belajar dan beristirahat. Ayah gak suka kalau kamu sampai melakukan tugas rumah tidak sesuai dengan jam-nya."

"Tapi ini kan hanya pekerjaan rumah yang ringan."

"Ya, Ayah gak melarang kamu. Tapi, ini sudah malam hari dan waktunya kamu untuk beristirahat."

Nada tampak ragu. Pasalnya, untuk segala jenis pekerjaan rumah dari yang mudah sampai yang menyulitkannya, semua ia kerjakan tanpa bantahan sedikitpun. Ia hanya takut di hari berikutnya setelah ayahnya kembali sibuk beraktifitas dengan pekerjaan, pasti Bela akan menyiksanya dengan berbagai macam cara walaupun tidak menyakiti fisiknya secara langsung.

Dengan berat hati, Bela akan mengatakan kalimat yang sangat malas ia ucapkan. "Gak apa-apa kamu sana istirahat saja, kan emang tugas rumah udah biasa ibu kerjain sendiri."

Menghembuskan napas, Nada menganggukkan kepalanya dengan perlahan. Ia tau, di hari berikutnya pasti ia akan merasakan siksaan yang akan di berikan oleh Bela. "Baiklah."

Nada beranjak dari duduknya, lalu berjalan menghampiri Mike untuk mencium pipi kanan dan kiri sang ayah dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. "Selamat malam ayah, aku tidak sabar menunggu esok hari."

Mike menganggukkan kepala, ia beranjak dari duduknya juga dan memeluk tubuh Nada sambil mengelus puncak kepala sang anak. "Selamat malam, istirahat untuk esok."

Setelah melaksanakan ritual kasih sayang, akhirnya kini Nada sudah berada di kamarnya.

Ia duduk di atas kasur dengan setengah tubuhnya yang terbungkus dengan selimut. Pikirannya kembali berkelana. Berkali-kali ia menolehkan kepalanya ke arah cermin yang sudah ia pinta kepada sang ayah untuk menutupinya dengan kain hitam yang cukup tebal.

Ia pikir cara tersebut berhasil. Buktinya, tidak ada kejadian janggal yang menimpanya semenjak kepulangan sang ayah.

"Huft, hari-hari ku semakin berat dan melelahkan."

Nada ingin beritirahat, namun sepertinya ia penasaran dengan buku keramat miliknya yang ditemukan di perpustakaan.

Tiba-tiba saat ia melihat dan membalik ke halaman selanjutnya yang tadinya kosong tak ada apapun, kini terlihat bagian baru pada setiap part-nya.

Halaman. D

Tidak akan ada yang bisa berlari dari takdir. Kamu hanya dapat mengubahnya, namun kesempatan itu seolah berbanding 50 : 50 kemungkinannya.

Apa yang kini sedang kamu hindari, itu tidak menutupi fakta kalau sebenarnya kamu hanya sedang memperlambat terjadinya suatu hal dan bukan mencegahnya.

Sudah mengetahui pemicu? Segeralah cari jalan keluar agar hidup mu tidak berakhir mengenaskan seperti beberapa korban sebelumnya.

Selamat, kamu berhasil menarik target baru 'mereka' yang kemungkinan akan merenggut orang yang kamu sayangi untuk kedua kalinya.

Berwaspadalah dengan orang yang ada di dekat mu, dia adalah sumber masalah sekaligus pemicu dari semua permainan yang seperti tiada ujung ini.

——

Nada yang membaca apa yang tertulis disana pun terasa merinding. Ia mengusap kedua lengan, lalu menghembuskan napasnya.

"Apa? Siapa yang akan kembali di renggut dari ku? Siapa orang terdekat yang harus aku waspadai?"

Semakin ia pikirkan, semakin membuatnya merasa tidak memiliki jawaban atas apa yang terasa tersumbat di kepalanya, semua penuh teka-teki.

Halaman. D sudah terlihat, dan berarti itu adalah peringatan tanda bahaya yang akan terjadi di dalam jangka waktu yang dekat. Siap atau tidak siap, Nada akan kembali merasakan kesedihan yang mendalam.

Next chapter


Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Rank -- Xếp hạng Quyền lực
    Stone -- Đá Quyền lực

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C20
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
    Stone -- Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập