Tanpa mengatakan apapun, Jingga langsung memeluk Arseno dengan sangat erat. Sementara Arseno hanya berdiam diri mendapat pelukan dari Jingga. Tidak pernah seperti ini, yang selalu memeluk terlebih dahulu biasanya adalah Arseno. Tapi malam ini Jingga terasa sangat berbeda.
Pelukan itu terasa sangat menyenangkan bagi Arseno. Ya, dia sangat menikmati pelukan yang diciptakan oleh Jingga.
'Jangan katakan jika kau sudah melupakan masa lalu kita, Jingga! Itu membuat aku berharap penuh dengan hubungan kita,' batin Arseno.
"Jingga."
"Ya?"
"Kau mencintaiku dengan sangat?"
"Pertanyaan macam apa itu, Mas?"
"Aku hanya bertanya saja untuk memastikan perasaan kamu kepadaku. Apa itu salah?"
Jingga menghela nafasnya dengan perlahan.