Desahan demi desahan terus keluar dari bibir Reika, bahkan kedua dadanya naik turun dengan tempo cepat mengikuti hentakkan Clark dari bawah.
"Ahhh.. Tuan," ucap Reika yang sudah tidak mampu mengimbangi kekuatan Clark yang semakin menghentakan celah intinya yang sudah perih sedari tadi.
Clark tidak perduli, ia masih rajin menghentakan rudalnya ke dalam liang Reika dengan nafsu tinggi.
Dalam keandaan tidak berdaya, Reika hanya bisa melayani nafsu Clark sampai ia tidak menyadarkan diri lagi.
"Maaf," gumam Clark yang hanya bisa mengatakan dengan suara pelan.
Kata maaf merupakan kata yang sulit di keluarkan oleh Clark selama ini kepada siapa saja. tetapi untuk Reika, ia bisa mengeluarkannya tanpa perasaan tertekan.
Reika yang sudah tidak sadarkan diri, di baringkan oleh Clark di atas ranjang.