"Kau belajar cukup cepat!" puji Axel di antara nada sinisnya pada wahyu, mereka saling siaga berputar-putar di atas lumpur di temani hujan deras.
"Terima kasih! Ini karena keberuntunganku terlahir memiliki otak yang cerdas.." balas Wahyu tanpa tahu malu. Membuat wajah Axel muram seketika.
Axel mendengus "Huh! Lihat apakah kau masih bisa mendapatkan keberuntunganmu dalam latihan ini!"
Axel pun langsung menyerang ke arah wajah dan Wahyu menghindar dengan cepat, seketika Wahyu merasakan dingin di punggungnya. Ini pertama kalinya Axel menyerang bagian wajah. Apakah dia begitu dendamnya dengan wajah tampannya sehingga dia ingin merusaknya.
"Ei.. apa kau ingin menghancurkan wajahku! Kenapa kau menyerang wajahku!" teriak Wahyu berusaha menghindar. Namun Axel tidak melonggar sedikit pun. Serangannya semakin cepat dan kasar.