Dua pria masih beradu dalam bersahutan dengan begitu lantangnya. Bahkan, di antara kegeraman Dilan menimbulkan satu bekas cerita yang akan menjadi pertanyaan. Bersama mereka, kata si Endru dalam genggaman tangan Dilan.
Dilan mengendurkan genggaman, lalu merunduk perlahan. Pandangannya mulai hanyut dan sedikit tenang.
"Aku akan berusaha untuk menyerahkan diri, dan aku pun akan menyeret mereka demi orang yang pernah hadir dalam hidupku. Soal Emira, yang hampir saja aku …."
"Cukup!" sosor Dilan, mengacungkan salah satu tangannya ke depan wajah Endru.
Sontak, tatapan Endru seraya mengendur akibat seruan dari Dilan. Keningnya bertautan dan mulai ingin mencari tahu.
Dilan membalikkan badannya, "Jangan sebut Emira lagi! Dan jangan pernah memasukkan nama Emira dalam kejadian ini!!" bentak Dilan, marah.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.