Sudah hampir 10 menit Haura berada di dalam lift, tapi listriknya belum menyala juga. Arga semakin khawatir melihat kondisi itu kemudian kembali ke ruangannya dan mengambil sesuatu yang bisa ia lakukan untuk membuka lift itu secara paksa, tapi sayangnya tidak ada alat yang bisa ia gunakan.
"Haura! Are you okay! Kamu dengar saya tidak!" Haura jawab saya!" teriak Arga dengan sangat keras hingga akhirnya lampu menyala. Arga bergegas menekan tombol lift dan pintu lift terbuka. Arga melihat Haura sudah tergeletak di lantai dalam keadaan duduk.
Abi langsung menghampirinya sembari jongkok untuk menenangkannya karena kondisi Haura masih sangat syok. Haura menegakkan kepalanya setelah mendengar suara Arga. Wajah cantik Haura mengalirkan air mata, hal itu membuat batin Arga memberontak. Ia ingin memeluk Haura untuk menenangkannya tapi sadar dirinya tidak berhak akan itu.