"Lalu kenapa lancang? Tidak ada tempat lain untuk bicara? Sejak kapan pustaka sekolah ini berubah fungsi?" Suara Dhika semakin dalam dan dingin.
"Maaf, saya salah tapi sumpah bukan saya yang bakar tempat itu." Maya semakin tersedu, dia menunduk dalam.
"Kalian bertiga yang ada di lantai itu, dua orang terjebak dan hanya kamu yang selamat. Kejadian terjadi setelah kamu pergi dari sana."
"Tapi bukan saya pak." Maya bersimpuh lemas. Dia nggak akan ngaku atas sesuatu yang nggak dia perbuat.
Buk Atik menolong siswinya itu dengan memberi minum. Dia juga menenangkan gadis itu agar tidak merasa tersudut.
"Lalu siapa yang patut di salahkan?"
Maya bangkit dan menatap Dhika dengan takut-takut lalu berkata, "ada satu siswi lagi, saya menabraknya di tangga, saya turun dia naik."
"Siapa?" Tanya Dhika.
Maya kembali menunduk, "saya buru-buru turun nggak sempat liat wajahnya."
"Alasan banget lo, udah kejepit lo nuduh orang lain, parah banget sih lo."
selamat membaca semuanya, jangan lupa tinggalkan komentarnya guys, biar aku semangat update.