"Arrgh..." pekik Noey mengacak rambutnya yang bau lepek, karena telah beberapa hari tidak melakukan keramas.
Ia begitu frustasi dengan apa yang tengah terjadi. Ia telah berusaha semampunya untuk menemukan pelaku dari pembunuhan itu. Pembunuh kali ini berbeda dari sebelumnya, setiap kali menemukan bukti selalu saja berakhir dengan jalan buntu.
Timnya tengah menyipitkan mata, karena belum kembali ke rumah, ataupun mandi dengan tenangnya, mereka hanya makan ramen dan minum kopi instan.
Salah satu timnya, beranjak dari tempat duduknya, ia mencoba meregangkan tubuhnya yang terasa sakit, dan tegang. Ia membuat beberapa gerak, agar meregangkan ototnya membuat beberapa bunyi terdengar.
"Oush... berapa lama kita akan menangani kasus ini, aku tidak bisa tidur di ranjang empuk milikku, memeluk istriku, merasakan masakannya," serunya sambil melihat ke arah anggota tim yang lain.
Raut wajah begitu lelah sangat jelas terlihat.
"Tsk! Kau pikir hanya dirimu?"