Tải xuống ứng dụng
53.84% Billionaire Baby / Chapter 14: Bagian 13.

Chương 14: Bagian 13.

Fira merenggut dari tadi, dia mencari lemang sekitar deretan kaki lima tidak ada lagi yang jual. Padahal niatan Fira pengin beli lemang itu buat dimakan nanti sore kalau dia sedang lapar. Ervan juga sudah cari tapi cuma dapat lemang pulut ketan hitam. Fira mau cari yang putih, tapi semua habis.

"Ya sudah, Sayang, besok kita beli lagi, ya?" Ervan mencoba membujuk istrinya. Tapi Fira tetap tidak mau. Dia tetap mau itu lemang sampai dapat.

"Gak mau! Aku mau sekarang! Cari sampai dapat?!" gerutu Fira sambil merengek. Ervan menggaruk-garuk rambutnya memang gatal. Dia pun bingung buat cari di mana lagi. Semua sudah dia keliling tapi tetap tidak dapat satu pun.

Sementara Alex duduk di mobil sambil menikmati lemang di tangannya. Entah kenapa Alex begitu doyan makan kayak gini. Mungkin staminanya sedang tidak baik, atau pengaruh obat diberi oleh David kemarin.

"Tuan, beli lemang sebanyak ini buat siapa?" tanya Alberto melihat isi plastik berwarna itu.

"Buat di makanlah, memang buat siapa? Bilang saja kau juga mau, kan?" jawab Alex sodorkan plastik ke Alberto.

Alberto pasti mau dong, tanpa menolak. Kalau dia menolak lagi, bisa-bisa mulut laknat dari putra majikannya menusuk jantung.

"Oke, aku pergi cari dulu, ya. Sayang di sini, jangan ke mana-mana," Ervan berlalu pergi dari parkiran tidak jauh di mana mobil Alex berada.

Alex memperhatikan wanita tadi, dengan wajah merenggut. Tapi kadang Alex merasa bersalah banget sama wanita itu. Dengan berani dia keluar hingga Alberto ikut berpaling.

"Eh, Tuan, Tuan mau ke mana?" Alberto memanggil Alex. Tapi, Alex tidak meresponsnya dia malah melangkah ke arah Fira sedang duduk sambil menunduk kecewa.

"Nih!"

Fira mendongak seseorang berikan plastik berisi lemang. Tapi Fira menolak dan memilih beranjak dari duduknya. Alex sudah berbaik hati, malahan wanita itu pergi.

"Cih!" Alex mengikuti wanita itu entah pergi ke mana.

"Hei! Kau mau ke mana? Bukannya suamimu minta jangan ke mana-mana?" Alex mencoba mengajak Fira ngobrol, tapi Fira kayaknya tidak ingin di ajak basa-basi.

Fira semakin cepat mengangkat kakinya lebih jauh dari Alex. Tapi Alex malah santai, semakin cepat langkah kaki itu, semakin cepat pula Alex melampauinya. Hingga sebuah mobil melaju kecepatan sedang melintas tepat arah Fira. Dengan cepat Alex menariknya. Sedikit saja nyawa Fira melayang.

"Kau itu mau cari mati, ya?" bentak Alex pada Fira. Fira terdiam tanpa merespons.

Sudah dua kali Alex menyelamatkan Fira dari bahaya. Tapi Fira bukannya mengucapkan terima kasih, malah seenak jidat memarahi Alex waktu itu.

"Hei! Aku berbicara denganmu, kalau kau mau mengakhiri hidup seperti tadi, bukan cara kayak gitu, apa kau gak kasihan sama janin di kandunganmu itu?" omel Alex, entah kenapa dia jadi cerewet seperti ini.

Fira masih diam di tempat, Alex malah frustrasi lihat wanita di depannya. Dia sedang menegurnya tapi seperti radio rusak tidak ada tanggapan apa pun dari Fira.

"Hei! Aku jawab! Jangan pura-pura...."

"Huaaaaaa...!!!" Tiba-tiba suara Fira menggemparkan isi jalan yang ada di tempat ini.

Fira menangis, tangisannya sangat keras lagi. Alex jadi kalang gabut lihatnya. "Buset kok malah nangis sih?" batin Alex semakin tidak paham dengan keadaan.

Alberto berhasil menyusul setelah mengejar Tuan mudanya. Di sana Alberto melihat seorang wanita sedang menangis seperti anak kecil.

"Alberto, tolong bantuin aku dulu?!" Alex kebingungan cara menghentikan Fira untuk tidak menangis lagi.

"Huaaaa...!!! Jahaaat...!!!"

Fira terus menyalahkan Alex, Alex sampai stres untuk membujuk Fira. Alberto tidak tau permasalahan dengan wanita yang sekarang Alex lakukan padanya.

"Sebenarnya apa yang terjadi, sih, Tuan? Kenapa wanita ini sampai menangis seperti ini?" Alberto malah bertanya pada Alex.

"Mana aku tau, dia tiba-tiba menangis gak jelas seperti ini?! Please, Stop! Jangan menangis lagi?!" jawab Alex dan malah membentak Fira.

Fira yang dengar suara bentakan pun semakin keras, hingga orang yang lewat menoleh sembari memperhatikan mereka di sana.

****

"Maafkan istri saya, Pak. Istri sekarang fisik gak bagus. Harap dimaklumi, kadang sikap lagi hamil suka berubah-ubah. Jadi soal masalah tadi, saya benar-benar minta maaf, bukan buat Bapak dan majikan Bapak merasa tidak enak atas istri saya tadi," ucap Ervan benar-benar bersalah banget dan mewakilkan Fira sebagai permohonan maaf pada Alberto dan Alex.

Fira duduk sangat manis sambil makan lemang dibeli oleh Ervan. Ervan sampai mencari setiap tempat yang jual lemang itu. Alex dari tadi perhatikan wanita itu dengan sikap lugu bahkan dengan gigitan lemang begitu lahap.

Herannya Alex mengamati wanita setiap samping, merasa dia pernah bertemu sebelumnya. Tapi sampai sekarang Alex belum bisa mengingat di mana pertama kali dia bertemu.

"Tidak apa-apa, Nak. Saya juga minta maaf atas sikap kasar putra majikannya saya tadi. Mungkin suasana majikan saya juga lagi tidak bagus akhir-akhir ini. Jika boleh tau, istri Anda hamil? Sudah berapa bulan? Pantas saja setiap lihat majikan saya, bawaan dia sensi banget,seperti ada kontak batin di antara mereka berdua," ucap Alberto, membuat Ervan mengernyit atas pertanyaannya.

"Maksud Bapak? Kontak batin? Memang bisa?" Ervan balik bertanya pada Alberto.

Alberto tercegah atas ucapannya, langsung Alberto mengalihkan topik lain, "Maksud saya, mungkin ada kesamaan di antara mereka berdua. Beberapa hari ini saja lihat majikan saya suka marah-marah tidak jelas, apalagi tiba-tiba makan iga sapi bisa gila-gilaan, biasanya beliau tidak suka ke tempat seperti ini. Entah kenapa setiap kami datang selalu bertemu dengan kalian berdua. Bisa jadi dulu kita pernah berteman atau bagaimana gitu?" jawab Alberto menjelaskan pada Ervan.

"Oh begitu, bisa jadi, ya. Saya kira kontak batin apa. Ya sudah, saya permisi pamit pulang dulu. Gak enak sama orang rumah kelamaan di sini, lain kali mampirlah ke rumah kami," Ervan pamit pada Alberto, setelah percakapan basa-basi.

Alberto pun mengiyakan dan menghampiri Alex tengah duduk masih sibuk dengan Fira di sana. Jarak mereka tidak jauh banget. Hanya saja Alex penasaran pada wanita hamil itu.

"Tuan," Alberto menyapa Alex.

Alex pun beranjak meninggalkan tempat itu, setelah mengamati wanita itu menghilang dari pandangannya. Ketika Alex akan masuk ke mobil, Fira sempat menoleh di mana pria itu pergi.

Mobil Alex meninggalkan kota pajak Hongkong. Mobilnya melewati di mana mobil wanita itu berada. Alex masih belum lepas pada wajah wanita dari tadi. Alberto yang mencuri perhatian atas sikap putra majikannya pun turut bertanda tanya.

****

JANGAN LUPA KASIH POWER STONE DAN REVIEW BINTANG JIKA KALIAN SUKA DENGAN CERITANYA. TERIMA KASIH.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C14
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập