Meski sangat berat ketika mendengar semua yang baru saja diceritakan oleh Bianca itu, tetapi Naila berusaha untuk tetap kuat dan tegar. Wanita cantik paruh baya itu memang sudah seharusnya bisa menerima semua kenyataan supaya dirinya tidak lemah dan nantinya bisa menghadapi semuanya dengan lapang dada karena juga sebentar lagi ia akan bersatu dengan Putri kesayangannya itu.
Sementara Revan yang melihat bagaimana ekspresi calon istrinya tersebut langsung merasa sangat bersalah, tidak seharusnya ia bertanya seperti itu kepada Bianca yang mana pasti akan memancing kesedihan bagi Naila sendiri, terlebih lagi untuk saat ini wanita cantik paruh baya itu tidak bisa melakukan apa-apa untuk putrinya sendiri.
"Maaf jika aku membahas hal yang sangat sensitif seperti ini. Aku tidak bermaksud untuk melukai perasaanmu karena aku hanya ingin tahu," lirih Revan sembari menatap Naila dengan sendu.