Setelah melihat istrinya yang diberikan transfusi darah dan sudah habis dua kantong. Sofil tetap setia berada di sampingnya. Setiap saat mengaji di samping istrinya. Membacakan sebuah buku buku Sirah Nabawiyah. Membacakan terjemah Durratun Nasihin. Bacakan Daqoikul Ahkbar. Pemuda ini selalu setia menunggu istrinya membuka mata.
Melihat ketulusan dan kesetiaan yang tidak mungkin orang tuanya memintanya untuk mencari pengganti Ainun. Cinta itu begitu begi tu besar bagi Sofil kepada istrinya.