Tải xuống ứng dụng
7.45% Kisah Putri SANG KIAI / Chapter 17: Taa'ruf

Chương 17: Taa'ruf

"Dik Bilqis bertanya bagaimana cara saya,menegur atau marah. Saya pikir saya tidak perlu melakukkan keduanya, IngsyaAllah Dik Bilqis tidak berani karna takut akan padaNya, namun jika Dik Bilqis melakukan kita akan sama-sama belajar," ujar Fatih.

"Afwan (maaf) ya kalau semisal selingkuh atau dosa besar bagaimana? Apa jika istri yang seperti itu, lalu menyesal dan bertaubat Gus akan tetap memaafkan? Atau pisah?" pertanyaan Bilqis menantang.

"Sebelum aku jawab boleh aku bertanya?" ujar Fatih, Bilqis mengangguk.

"Apa saja yang dipekerjakan oleh istri solihah yang kamu tau?"

"Penuh kasih sayang terhadap siapapun.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: "Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha." (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257.)

Yang kedua. Berbakti pada suami

Istri yang solehah akan selalu berbakti kepada suaminya.

Oleh karena itulah Nabi mengajarkan kepada umatnya agar mencari seorang istri karena agamanya, bukan karena kecantikan, harta, ataupun kedudukannya," ujar

"Aku tidak bisa seperti itu ..." sahut Sofil mengejutkan.

"Jadi kamu dengarkan dari tadi?" tanya Fatih menghadap Sofil,

"Ya Allah gusti ..., ini lo musiknya baru off, pas Neng Bilqis berbicara seperti itu serasa ditampar aku, nih lo aku putar lagi," jelas Sofil kembali bertapa dalam lantunan musik.

"Masih adalagi?" tanya Fatih.

"Ada. Menjaga rahasia suami bila ada kekurangan dari masing-masing pasangan di larang untuk menceritakannya kepada siapapun. Hal ini sesuai dengan hadist

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Gus pasti taulah ...."

"Baiklah, bismillah, aku lebih degdegan. Ehkm. Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.(HR. Ahmad 6/456,) Naudubillah, ini sangat sering terjadi, soal hubungan dalam pun kadang diumbar, bilang suami kurang kuat atau apalah, jika kita menjadi pasangan kita harus saling mencegahnya," ujar Fatih mengelus dada.

"Apa lagi selanjutnya,"

"Ini lebih jarang dilakukan banyak wanita. Merias diri hanya untuk suami sangat langka jika keluar rumah memakai baju yang bagus,bersolek dan harum, sedang saat dirumah rambut ambrugadul seperti drakula habis melahirkan, he he," ucapan Bilqis merasa tersindir diri-sendiri dia tertawa lalu, "Astagfirullah ... Aku sangat takut soal itu, nau'dubillah ..." ujarnya, Fatih tertawa.

"He he he berati setiap hari siap cantik?" tanya Fatih, Bilqis tersenyum malu dari balik cadarnya

"Apa Dik Bilqis siap seperti ini? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Alla ukhbiraka bikhoiri maa yaknizul mar u,almar atussholihatu, idaa nadzara ilaihaa sarrat wa idaa amarahaa a too a'tha wa idaa ghooba anhaa hafidhat ha. Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya. (HR. Abu Dawud no. 1417)"

"Dengan Bismillah IngsyaAllah siap, namun pastinya nanti banyak kekurangan,"

"Hua ...." suara si pengganggu menguap dengan keras dan meregangkan otot punggung. Kedua insan itu tertawa kecil.

"Sudah jangan hiraukan, he he he. Astagfirullah ..." Fatih tidak bisa menahan tawa melihat tingkah konyol adiknya. "Lalu bagaimana lagi?"

"E ... lupa, em aku malu ..." Bilqis merasa malu membicaran hal intim.

"Melayani suami saat di rumah

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya (HR. Al-Bukhari – Muslim). Jadi kalau aku tidak mengijinkan maka jangan puasa, namun aku tidak akan mencegah jika kamu menjadi istriku nanti. Karna banyak waktu untuk berdua, disiang hari tidak, bisa malam hari, jadi silahkan berpuasa sunnah, aku tidak akan mencegah istriku untuk beribadah kepada Allah, walau bersamaku pun dihitung ibadah, jadi silahkan saja nanti seumpama menjadi istriku, Bismillah aku rhidlo," jelasnya. "Adalagi? Sepertinya masih satu," imbuhnya.

"Bersyukur atas pemberian suami, tidak pandang besar ataupun kecil harus mengucapkan terima kasih. Karna

salah satu penyebab banyaknya wanita masuk ke dalam neraka adalah kufur yang tidak mensyukuri dengan apa yang telah diberikan suami kepada istri, sudah, lalu apa jawaban dari Gus Fatih?"

Waktu seakan berhenti sesaat, Fatih melihat jam di pergelangan tangan, jam tidak bermerek terkenal namun sangat menarik jika dipakai Fatih.

"Masih ada waktu duapuluh menit, aku akan menjawab. Aku akan memaafkan jika perselingkuhan itu tidak sampai melakukan zina, karna itu sangat menyakitkan, walaupun Allah Maha Memaafkan, dan akan memaafkan istri yang seperti itu jika benar-benar bertaubat. Namun aku hanya laki-laki biasa, memaafkan iya namun tidak mungkin untuk bersama. Karna juga semakin aku menjalani pernikahan seperti aku tidak tau apa isi hati istriku, dia bahagia hidup denganku, atau sebenarnya sepanjang hidupnya memikirkan orang lain. Pernikahan adalah ibadah, jika terpaksa salah satunya juga malah akan menambah dosa. Walau aku tau cinta bisa datang kapan saja, asal yang hibup bersama itu menerima, baik dan tepat. IngsyaAllah cinta akan terbangun dengan sendirinya, semua biidnillah ..." jawaban tegas dari pemuda itu. Sofil berbaring tanpa malu dengan memejamkan mata, Fatih geleng-geleng.

"Apa kalian tau sebenarnya perbincangan kalian ini terlalu serius sedang masalah hidup sudah sangat tegang, marilah cari sensasi beda, sedikit tawa akan menjadi kenangan indah nantinya, aku ngigo lo ini ..." bicara Sofil terseret-seret.

"Nggak usah ekting tidak akan ada yang membayarmu," tegur Fatih lalu mengucap bismillah pelan, Sofil bangun dan menepuk paha Fatih.

"Eh, Astagfirullah ... Huk, huk, huk. Ehkm," Fatih batuk saat akan bicara Sofil mengejutkannya.

"Ih Gus ini, aku kan ngigo alias ngindur, maaf Gus, sengaja biar Neng Bilqis menepuk punggungmu, tapi sayangku itu hanya hayalanku, silahkan kalian lanjutkan lagi," ujar Sofil kembali memutar musik, ia mencopot colok headset, lagu dari Band Rokc Jambrud menemaninya. Dan membuat berisik kedua insan yang sedang ta'aruf, Fatih gemes dan mencubit keedua pipi Sofil, Sofil menyambungkan hp dengan headset.

"Ampun Gus, ya supaya Gus yakin aku memutar musik, bukannya nguping," jelasnya dengan suata tinggi sambil mengangguk- angguk.

"Afwan Dik, dia memang tidak tau malu,"

"Ada Gus tapi dikit, oke bye anggap aku nyamuk, ngobrol lagi lah." sahutnya.

"Tidak Apa Gus, kan bisa tertawa," jawab Bilqis dengan suara lembut nan Indah.

"Dik, kuliahku masih menunggu delapan bulan lagi selesai wisuda, nanti jika jawaban Istikharah kita baik, apa Dik Bilqis sedia menanti?" pertanyaan Fatih merunduk.

"Yes!" ujar Sofil mantap, Fatih akan memberi sentilan namun melihat Adiknya menang main game.

"Main Geme dia, MasyaAllah ... He he he," Fatih merunduk sambil menjagang kepalanya.

"IngsyaAllah siap, jika jalannya sudah baik kenapa mencari petunjuk lagi. Nanti dilihat hasil istikharahnya," jawabanya pelan penuh keyakinan. "Namun aku ini masih dibawah kata sholihah, Gus masih sangat banyak yang perlu di perbaiki," imbuh Bilqis merendahkan diri.

"Kalau masalah solihah atau sholeh nanti bisa di hidupkan bersama dengan mencontoh apa yang sudah dianjurkan para Nabi, banyak wanita solehah dari para pendamping Nabi, ada pula wanita solihah yang hidup bersama orang kafir yaitu Siti Asiah. MasyaAllah ... SubhanaAllah. Saat meninggal memang terlihat perih, namun saat dileparkan batu besar, saat akan ditindih Allah Subhanahuwata'ala bertindak dengan mencabut ruhnya telebih dahulu, hingga tidak terasa siksa pedih itu bagi Siti Asiah, SubhanaAllah ...

"MasyaAllah ... Mendapat siksaan yang pedih itu, iman Asiyah tetap tak goyah. Firaun memerintahkan anak buahnya melemparinya dengan batu besar. Asiyah pasrah dan hanya berserah diri kepada Allah SWT.

Masih dalam keadaan tangan terikat, tubuh penuh luka bekas cambukan. Sambil menahan perih, Asiyah berdoa kepada Allah SWT. Doa Asiyah diabadikan dalam Surat At-Tahrim ayat 11 yang artinya: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim, MasyaAllah ... Sangat pedih kehidupan didunia namun saat Indah dikehidupan yang abadi," Bilqis terharu saat membahas kisah penuh perjuangan itu.

"Masih ingin membahas Siti Asiah?" tanya Fatih memberikan sapu tangan putih. Bilqis mengangguk.

"Baiklah, membicarakan orang-orang sholihah niatnya menambah rasa hub kepada Allah Subhanahuwataa'la. Rasulullah SAW menyebut, Asiyah binti Muzahim adalah salah satu wanita penghuni surga yang paling utama. Seperti diriwayatkan Ibnu Abbas dalam Hadist Ahmad, Rasulullah bersabda: "Wanita penduduk surga yang paling utama adalah khadijah bint Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asiyah bint Muzahim ; istri Firaun, dan Maryam bint Imran, semoga Allah meridhai mereka semuanya."

Dalam hadits Bukhari dan Muslim diriwayatkan Abu Musa, Rasulullah bersabda: "Banyak dari kaum laki-laki yang sempurna, dan dari kaum perempuan tidak ada yang sempurna kecuali Asiyah istri Fir'aun, Maryam bint Imran, dan sungguh keutamaan Aisyah atas kaum perempuan adalah seperti keutamaan bubur sarid atas semua makanan." SubhanaAllah sangat mulia bukan, Bilqis jika benar nanti petunjuk Allah baik, mari kita sama-sama berjuang, berjuang sebagai seorang hamba yang mencintaNya, lebih dari cinta kita," ujar Fatih.

"Baik, aku setuju. Eh .. Wanita kan terkenal dengan pasal tidak pernah salah dan tidak mau disalahkan, mudah cemburu pula. Bagaimana cara menanggulangi istri saat cemburu?"

"Aku akan mencontoh Rosulullah seperti saat Siti Aisyah marah. Dalam sebuah hadits diriwayatkan satu kisah ketika Rasullullah sedang ada sedikit perselisihan dengan istrinya, Aisyah Ra. Rasulullah marah kepada Aisyah karena beliau (Aisyah) terus saja memelihara rasa cemburunya kepada Khadijah Ra, istri pertama Rasulullah yang saat kisah itu terjadi beliau (khadijah) sudah wafat. Di tengah rasa kemarahannya, Rasulullah berkata kepada Aisyah Ra supaya istrinya tersebut memjamkan matanya."Pejamkanlah matamu!" Lalu kemudian Rasulullah SAW mendekat ke arah Aisyah Ra berdiri. Setelah tubuh beliau berdua berdekatan, Rasulullah SAW memeluk istrinya tersebut seraya berucap, "Ya Khumairaku, rasa marah telah pergi usai aku memelukmu." (HR Muslim) Pertanyaannya mampukah aku mencontoh sedikit saja seperti Rasulullah SAW. Dimana ketika istri merajuk, beliau yang marah justru memeluk istrinya dengan kasih sayang untuk mengusir amarah yang bisa lebih memperumit masalah. Pasti sangat sulit!

Menegur dengan Tegas Rasulullah SAW juga pernah melakukannya namun Rosul sangat memahami situasi, beliau begitu dimana harus tegas dan kapan harus menyikapi peristiwa dengan kelembutan. Seperti saat beliau menegur Aisyah Ra yang kala itu tidak sengaja mengucapkan kata yang kurang pantas kepada orang lain. Saat itu Aisyah Ra, mengatakan dengan sedikit candaan jika salah satu istri Rasulullah yang bernama Shafiyah memiliki tubuh yang pendek. Rasulullah yang mendengar perkataan istrinya itupun langsung menegur dengan kalimat yang cukup tegas.

"Sungguh, Kau telah mengatakan satu perkataan yang bila bercampur dengan air di lautan maka akan rusaklah laut tersebut." (HR.Tirmidzi) Mendengar perkataan Aisyah Ra, beliau Rasulullah lalu memencet hidung istrinya tersebut, seraya berkata, "Ya Humaira, bacalah do'a: Wahai Rabbku, ampuni dosa-dosaku, hilangkan kerasnya hatiku, dan lindungi aku dari fitnah yang menyesatkan," (HR. Ibnu Sunni) Bismillahirrohmanirrohim, IngsyaAllah semua mudah," ujar Fatih melihat jamnya. "Alhamdulillah, ta'aruf ini banyak hikmahnya, namun masih ada satu hal, berikan aku waktu satu menit untuk memandang wajahmu, boleh?"

Bilqis mengangguk pelan, lalu melepas cadarnya, sungguh cantik alami gadis ciptaan Allah ini, hidung yang mancung, mata yang bulat dengan bulu mata yang lentik, bibir tipis, giginya rapi dan bersih, putih, dan dahi panjang yang lancip.

"Alhamdulillah. Tutuplah," titah Fatih sudah cukup puas.

"Alhamdulillah ...." Sofil menepuk tangan dan berdiri, Fatih curiga, lalu berdiri, ia mengamati tingkah aneh dari adiknya.

"Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam," jawab Bilqis, Sofil dan Fatih beranjak melangkah pergi.

Bersambung.


Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Rank -- Xếp hạng Quyền lực
    Stone -- Đá Quyền lực

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C17
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
    Stone -- Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập