Ayla membulatkan mata dengan penuh rasa terkejut saat melihat adanya sebuah tangan yang melingkar di pingganya. Dia baru saja terbangun di pagi hari setelah alarm subuhnya berbunyi, tapi dia tidak tahu kalau ternyata tangan Abian ada di pinggangnya.
Padahal tiga haris sebelumnya, Abian masih bersikap dingin padanya, bahkan terkesan tidak ingin bicara sama sekali dengan Ayla kalau bukan karena masalah yang lebih penting dari pada anak. Dan pagi ini dia malah mendapat kejuran berupa pelukan hangat dari Abian yang memang secara sengaja memeluk tubuh istrinya.
Berusaha untuk mencubit pipinya sendiri, memastikan kalau sebenarnya dia tidak mimpi. Tidak, ini bukan mimpi dan Ayla benar-benar sadar kalau sekarang dia sudah terbangun dan kembali ke dunia nyata. Abian memang memeluknya selama tidur.