"Maya!"
Perempuan berambut panjang yang diikat menjadi satu itu hanya menoleh ke kiri, melihat Abian yang baru saja tiba bersama Alex di sana. Jembatan itu cukup sepi, hingga bisa di pastikan jarang ada orang yang lewat di sana. Mungkin kejadian itupun tak ada yang menyaksikan, karena memang sangat jauh dari perumahan.
Maya mengenakan baju kaos hitam lengan pendek juga celana jeans panjang dengan tas selempang yang tersampir di pundaknya. Dia kelihatan lelah dengan keringat yang menetes di dahi juga leher. Matanya juga kelihatan merah, seperti habis nangis.
Berjalan perlahan, Abian pun menghampiri anak buah Alex yang berdiri cukup dari dari posisi Maya. Padahal seharusnya mereka mendekat pada Maya dan menariknya sebelum dia melangkahi pagar pembatas jembatan itu dan melompat ke bawah.